Tuesday, October 8, 2013

Ringkasan Mata Kuliah Produksi Media Modul 6 - S1 Perpus Universitas Terbuka 2013



RINGKASAN MODUL 6
Tandiyo Pradekso, M. Bayu Widagdo, Melani Hapsari (2013) 
Buku Materi Pokok Produksi Media 
Jakarta: Universitas Terbuka.



PRA PRODUKSI DAN BENTUK-BENTUK MEDIA AUDIOVISUAL


Kompetensi Khusus:
Mahasiswa dapat menjelaskan: bentuk-bentuk karya audiovisual fiksi, bentuk-bentuk karya audiovisual non fiksi, pra produksi karya audiovisual.
Media audiovisual terbagi menjadi audiovisual fiksi dan audiovisual non fiksi.

Kegiatan Belajar 1: Bentuk-bentuk Karya Audiovisual Fiksi
A.        Film, dengan ragam: film bisu,film mandarin, film kartun, film noir (film dengan muatan tindakan-tindakan sadis), dan film populer. Kategori film:  film indie  (hiburan, media ekspresi/komunikasi, tema bebas),  film propaganda/film iklan (dibuat untuk kepentingan institusi tertentu),  film layar lebar (untuk hiburan, komersial),  film imax  (hiburan, pendidikan dan keniagaan-beaya mahal karena terkait proses, bahan, distribusi).
B.         Video Musik, dikategorikan fiksi karena pada dasarnya video klip merupakan ilustrasi dari sebuah musik/lagu yang sifatnya auditif dan kemudian untuk menayangkan materi lagu. Pada awalnya video musik dimaksudkan untuk ilustrasi lagu, yang kemudian menjadi media iklan/promosi album dan artisnya.
C.         Iklan, harus  unik dan menarik dengan melibatkan artis;  menggunakan bahasa hiperbolis (bersifat berlebihan), metafora (perumpamaan - pemakaian kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan);  bermain dengan durasi (harus dipertimbangkan dengan muatan pesan yang proporsional);  brand repertoire  (produk yang selalu diingat);  ikon yang mudah dipahami dan dikenal; riset untuk mendapatkan karakter audience. Kategori iklan: Iklan Layanan Masyarakat (memberi informasi masyarakat, sosialisasi program, ajakan, bujukan/kampanye), Iklan Niaga/Komersial (dibuat untuk kepentingan promosi penjualan).

Kegiatan Belajar 2: Bentuk-bentuk Karya Audiovisual Non Fiksi
A.  Profil (Profile), dibuat untuk mengkomunikasikan sebuah perusahaan atau tokoh kepada khalayak: Institution/Company Profile (iklan untuk memperkenalkan institusi/perusahaan), Biografi/Personal Profile (untuk memperkenalkan seseorang).
B.  Dokumenter (film yang dibuat berdasarkan atas  sekumpulan fakta otentik tentang sebuah objek yang akan diexpose, disertai argumentasi opini yang ingin disampaikan yang kemudian disajikan secara runtut. Hal yang perlu dalam pembuatan film dokumenter adalah: riset topik, riset lokasi, riset tokoh,  mengetahui apa yang harus dilakukan setelah riset, dan  menyusun konsep produksi. Kategori film dokumenter: dokumenter film (karya dokumenter dengan standar penayangan film/bioskup dengan penyampaian tanpa interupsi), dokumenter televisi (penyampaiannya di televisi dan diinterupsi oleh iklan dan program lain).

C.  Berita, pada awalnya mengadopsi koran, kemudian televisi membuat program berita sendiri
dengan tujuan memberi informasi penting kejadian-kejadian. Kemudian muncul beberapa segmen
berita: berita kriminal, berita olahraga, berita musik, berita kehidupan selebriti/infotainment.

D.  Variety Show, program menghibur dan tak banyak informasi yang diberikan.

E.  Talkshow, mengetengahkan program bincang-bincang/diskusi di suatu ruang untuk membahas
suatu wacana/isu,namun bisa juga diproduksi di luar ruangan.

F.  Reality Show, program tayangan drama kehidupan yang dibuat di lapangan produksi, namun
sekarang konsep awal telah berubah menjadi reality show yang diskenariokan, artinya sudah tidak
nyata lagi.

G.  Music Show/Konser Musik, tayangan televisi berupa pementasan musik yang dulunya diproduksi di studio dengan durasi waktu paling panjang, namun sekarang disiarkan secara live untuk lebih mendekat kepada audience dengan durasi panjang juga.

H.  Dokumentasi, karya dokumentasi yang hanya dibuat dan ditujukan untuk megabadikan momen
atau peristiwa, misalnya laporan perusahaan, kenang-kenangan, dan stock shot yang kemudian
menjadi profile perusahaan.

Kegiatan Belajar 3: Pra Produksi
Ada tiga kategori orang yang terlibat dalam produksi film:  conceptor (merangcang bangun film dari embrio sampai cetak biru produksi/siap untuk direkam),  worker (tidak dapat diajak bicara merancang film, tetapi bekerja karena adanya cetak biru sesuai perintah conceptor),  victim (merupakan kepanjangan worker dan bekerja di lapangan).


A.  Manajemen Pra Produksi. Dalam produksi film diperlukan producer, manajer produksi, manajer unit. Mereka bertanggungjawab mulai dari persiapan, film disyuting, sampai pasca produksi.
Producer bertugas mulai awal persiapan (pengembangan ide sampai skrip/skenario jadi), persiapan produksi, tahapan produksi dan pasca produksi. Manajer produksi bertugas: mengkoordinasi, menyediakan fasilitas, dan mengawasi jalannya produksi, membuat lembar bedah skenario dan jadwal syuting, menyusun dan mengawasi anggaran, melakukan tawar-menawar upah kerja dengan kru, beaya pengadaan peralatan, menjadi supervisor pemilihan lokasi, terlibat dalam keputusan kreatif harian, melakukan perubahan jadwal, mengatur urusan logistik, alat dukung pengambilan gambar, mengatur penginapan dan konsumsi, mengurus asuransi produksi dan kru, urusan sewa-menyewa, menyusun laporan produksi harian. Manajer unit bertugas: sesuai dengan bidang masing-masing, (misalnya: unit location manager dengan tugas: menjadi tangan kanan/asisten location manager di lapangan; unit marketing/promo: melaksanakan marketing/promo film/TV dengan banyak relasi, kreatif dan inisiatif tinggi).

B.  Merancang Produksi, agar pembuatan film dapat berjalan dengan efektif, oleh karena itu harus
mengefektifkan kerja antar kru produksi. Persiapan produksi: pengembangan skenario, penjadwalan, membedah skenario, membuat rancangan anggaran.

C.  Hunting Lokasi, Melengkapi Perizinan, dan Lokasi: yang harus diperhatikan adalah untuk
kelancaran, penghematan dan kelangsungan produksi, sehingga visi sutradara harus dikuasai,
memahami wilayah, menjalin komunikasi dengan orang di sekitar lokasi, membawa peralatan
pendokumentasi, meriset fasilitas apa saja yang ada di lokasi.

D.  Memesan Logistik, Transportasi, dan Konsumsi: logistik antara lain: alat pengambilan gambar, tata lampu, tata artistik, editing, dsb.; sedangkan  transportasi harus lengkap dengan pengemudinya yang menguasai medan; konsumsi perlu untuk semua kru dan selama produksi.

E.  Merekrut Tim Produksi, tim harus dipersiapkan oleh produser atau manajer produksi dengan tim inti: manajer produksi, asisten produksi, senematrografer director od photography (DOP), perekam suara, pengarah artistik, dan penyunting.

F.  Mengadakan Casting, Reading, dan Rehearsal Talent: sutradara perlu menyediakan latihan bagi
para pemainnya, namun sutradara perlu memberikan kepercayaan kepada pemain supaya  memberikan penampilan yang terbaik.


G.  Sutradara di Tahap Pra Produksi: tugas produser, tugas penulis skenario, tugas sutradara harus
sinkron. Sutradara harus berfikir dari aspek, emosi, teknis hingga estetis untuk menghidupkan
skenario film yang digarapnya. Tugas yang paling utama sutradara adalah mewujudkan gagasan

yang tertuang dalam skenario menjadi rekaman audiovisual sehingga dapat dinikmati penonton.


Download e-book/PDF
 

Ringkasan Mata Kuliah Produksi Media Modul 5 - S1 Perpus Universitas Terbuka 2013



RINGKASAN MODUL 5
Tandiyo Pradekso, M. Bayu Widagdo, Melani Hapsari (2013) 
Buku Materi Pokok Produksi Media 
Jakarta: Universitas Terbuka.

JENIS PRODUK AUDIO


Kompetensi Khusus:
Mahasiswa dapat menjelasakan: program berita, program non berita dan iklan radio.
Radio merupakan media massa audio yang memiliki berbagai produk audio atau format acara.

Kegiatan Belajar 1: Program Berita
A.  Program Berita dan Informasi
1.  Pengertian Berita Radio, merupakan  keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat, kabar, laporan, pemberitahuan, dan pengumuman. Berita radio untuk menyajikan kejadian yang sekarang terjadi, dan yang akan segera terjadi.
2.  Unsur-unsur Berita Radio: mengandung informasi yang baru (new), memiliki makna penting
(significant), relevan dan berpengaruh/berdampak  luas, dan menarik. Karakteristik berita radio:
selintas, imajinatif, deskriptif, personal, anti detail, dan lokal emosional. Ciri khas berita: ada insert (sisipan suara narasumber), laporan reporter (bisa live).
3.  Bentuk Berita Radio
a.  Berita tulis (writing news/ad libs/sopt news): berita pendek yang bersumber pada media lain
dengan ditulis ulang.
b.  Berita bersisipan (news with insert): berita yang digabungkan dengan suara narasumber.
c.  Phone in news: berita laporan langsung reporter melalui telepon.
d.  Buletin berita (news bulletine): kumpulan berita pendek yang disajikan satu waktu.
e.  Jurnalisme interaktif (news interactives): berita yang melibatkan masyarakat melalui telepon.
f.  News Break/Stop Press: berita terkini/hangat yang berupa informasi awal suatu peristiwa dan
bersifat langsung (straight news)
g.  Air Magazine: uraian fakta dan pendapat, tetapi nilai beritanya kurang kuat.
h.  Phone in Program: berita yang melibatkan suara narasumber dalam memberikan
opini/informasi melalui telepon.
i.  Interactive Program: program interaktif dengan narasumber (dialog) dan pendengar.
j.  Radio Talk-Show: dialog dengan narasumber yang dilakukan di studio dan diselingi hiburan. 
4.  Proses Pencarian Berita. Reporter dapat mencari berita melalui kantor berita, media lain, kontak pribadi, fact finding atau pencarian fakta-fakta, investigasi, dan hasil wawancara. Setelah data terkumpul yang dilengkapi dengan data dari studi pustaka, kemudian disiarkan langsung ataupun direkam, diedit untuk disiarkan kemudian.
5.  Berita Radio Yang Menarik. Merupakan berita yang menyangkut kepentingan pendengar, memiliki dampak langsung, dan berhubungan dengan pendengar. Bila perlu memberikan
sentuhan/membandingkan kondisi lokal yang menarik.
6.  Asas Penulisan Untuk Radio: diucapkan, sekarang/langsung, antar orang/pendengar tunggal,
terdengar hanya sekali dan diberitakan dengan jelas, hanya bunyi.
7.  Persiapan Menulis Berita. Naskah untuk berita radio seperti bertutur, sehingga telinga pendengar yang diperhatikan, menghindari fakta terlalu detail dan terlalu banyak. Hal-hal yang perlu dalam naskah berita radio: 
a.  lead (teras berita): inti berita berisi fakta  sesungguhnya, keunikan yang menarik; ringkas
dengan satu atau dua ide; diawali dengan who, what, when, where, whay, dan how; attention
getter (penarik perhatian pendengar)
b.  sound bite/insert: sisipan suara narasumber
c.  piramida terbalik: disusun dengan urutan paling penting Æ penting Æ agak penting.
d.  Yang perlu diperhatian dalam pembuatan berita: asas praduka tak bersalah, privacy, fitnah, UU
dan peratuan yang berlaku.
e.  Mempertimbangkan pendengar: keterbatasan waktunya, tidak sanggup menyerap banyak
informasi, perhatiannya terbagi, sikapnya yang mudah berubah, bukan orang jenius/orang
bodoh.
8.  Kiat Menulis Berita Radio: cermati materi dengan seksama, gunakan bahasa tutur, kalimat KISS, kalimat yang enak didengar, yang paling penting, berita menarik, dsb.
9.  Tahap-tahap Produksi Berita (Rekaman): tetapkan jenis berita, editing suara narasumber, rekam
suara reporter, siapkan hasil rekaman narasumber dan reporter, mixing suara reporter, narasumber
dan musik

Kegiatan Belajar 2: Program Non Berita
A.  Program Non Berita 
1.  Features, merupakan keterangan yang bersifat khas, kreatif, subyektif yang dimaksudkan
untuk mengibur dan memberi informasi kepada pendengar tentang keadaan, kejadian, atau
aspek kehidupan dengan bercerita, melukiskan suatu objek dengan kata-kata, menarik minat,
dan menghidupkan imajinasi pendengar. Features bersifat santai, namun berdasar fakta dan
tidak khayalan. Thema dalam features pada hal-hal human interest: tempat wisata, makanan
khas, ceritera tentang anak, kejadian alam legenda, fenomena sosial. Features dibatasi durasi
antara 3 menit sampai1 jam. Features sering menggunakan bahasa yang puitis, kiasan, dan
alur pikiran yang urut.
2.  Dokumentaria, merupakan produski siaran radio dengan satu pokok pembicaraan yang menekankan pada kejadian nyata, suara dari TKP, dan melibatkan orang-orang yang sesungguhnya. Dokumentaria lebih condong ke sejarah, kondisi sosial, dan biografi seseorang. Dokumentaria dapat berbentuk narasi, wawancara, diskusi, vox pops (suara masyarakat), dialog dramatis, pendapat orang yang bersangkutan, saksi mata, dsb. dan dikemas dengan sound effects dan musik. Jenis dokumentaria: dukumentaria jurnalisme (pendalaman suatu kasus yang sedang hangat), potret, dukumentaria saksi mata, dukumentaria sejarah, sound picture (menonjolkan suara-suara yang menggambarkan semua tempat, suasana, ceritera, suasana bathin.
3.  Air Magazine, berita ringan yang berisi berbagai topik dengan tujuan untuk memberikan informasi dan menghibur.
4.  Wawancara Radio, merupakan proses bertanya yang dilakukan oleh reporter untuk mendapatkan jawaban dari narasumber, sehingga terjadi kegiatan bertutur dan saling mendengarkan. Proses wawancara ini dapat dilakukan secara langsung bertatap muka maupun dengan telepon. 
5.  Talk Show (pertujukan/gelaran obrolan), bersifat dinamis, topik beragam, dapat disiarkan secara beragam (karena direkam terlebih dahulu).
6.  Vox Pops (suara masyarakat) dengan pertanyaan yang sama dan tertutup untuk mendapatkan
opini masyarakat.
7.  Program Musik, dapat disajikan secara live maupun rekaman, baik harian dan berkala.
8.  Bertutur Interaktif, untuk menghibur dan mendidik pendengar dengan cara memberi ruang untuk berinteraksi langsung: curhat, request lagu, bincang bebas, permainan, opini. Ini dapat dilakukan melalui surat, telepon, SMS, komentar, wawancara, dsb.
9.  Diskusi Publik, guna menyampaikan gagasan dan kritik melalui program taklshow. Dalam acara ini bisa terjadi perdebatan tentang topik yang sedang aktual.
10.  Drama Radio, sifatnya untuk menghibur pendengar dengan dialog. Dialog dalam drama mampu meningkatkan perhatian, memanusiawikan suatu kondisi/keadaan, melibatkan emosi pendengar, mendekatkan dengan pendengar, menirukan kondisi nyata. Drama dapat digunakan untuk pendidikan publik, menyadarkan publik atas fakta, kondisi, isu, dan mampu mendorong perubahan perilaku. Aspek drama radio: naskah, penokohan, musik, sound effects. Jenis drama: story telling, gaya aktualitas, drama motivasi, drama spot, fantasi, drama komedi, drama hiburan, drama musikal. 

Kegiatan Belajar 3: Iklan Radio
Iklan merupakan salahsatu strategi promosi barang, jasa, perusahaan dan ide yang dibeayai oleh
sponsor.
A.  Ragam Iklan Radio:  iklan komersial  promosi yang menyangkut profil produk dan jasa dari perusahaan tertentu),  iklan layanan masyarakat (iklan yang bersifat himbauan/informasi bagi masyarakat dan tidak bersifat komersial), dan  radio expose (iklan untuk mengiklankan radio).
Radio juga memproduksi iklan ad-libs (iklan berbentuk naskah yang dibacakan secara langsung oleh penyiar), iklan spot (naskah iklan yang digabungkan dengan efek suara, suara narasumber, narator, musik, dengan durasi 30-60 detik),  blocking time  (radio memberi waktu khusus untuk berpromosi) dan outside broadcasting (siaran langsung dengan beriklan di luar studio).

B.  Iklan Radio Yang Efektif, yang harus diperhatikan: memilih radio dengan segmentasi pendengar yang tepat, perencanaan iklan yang matang, penyiaran iklan dengan jumlah yang cukup dan bentuk iklan yang menarik. Untuk membuat iklan: ketahui kebutuhan pendengar, pelajari produk/jasa, beri sesuatu yang beda, mengetahui segmentasi, buat informasi plus, tentukan pesan utama, tangkap ide untuk menyusun alur ceritera, tentukan personil.

C.  Membuat Iklan Radio, dengan pendekatan: provokatif, informatif, dan sugestif. Bentuk iklan Spot: monolog/narasi, dialog, kombinasi dialog dan narasi. Langkah produksi iklan: siapkan data
produk, siapkan story board, siapkan rundown lengkap dengan materi iklan, musik, testimoni, insert dan hitung durasinya. Naskah iklan: lead (kalimat pertama harus kuat dan menarik), batang tubuh (berisi keunggulan, ciri, keunikan produk dan jasa), akhir (bisa dengan menggunakan kalimat lucu, dramatis, jargon agar mudah diingat dan terkesan).

D.  Jingle, merupakan promo radio dengan durasi 5-30 detik guna membentuk citra radio yang berupa gabungan musik dan materi kata yang memunjukkan radio. Jenis  jingle: radio expose (mempromosikan radio), program expose (mempromosikan acara), announcer expose (mempromosikan penyiar).  Pembuatan jingle: identifikasi jingle, siapkan materi kata, siapkan sound effects, materi bisa diucapkan atau bentuk lagu, rekam, editing mixing, finishing.

Download e-book/PDF
 

Ringkasan Mata Kuliah Produksi Media Modul 4 - S1 Perpus Universitas Terbuka 2013



RINGKASAN MODUL 4
Tandiyo Pradekso, M. Bayu Widagdo, Melani Hapsari (2013) 
Buku Materi Pokok Produksi Media 
Jakarta: Universitas Terbuka.


JENIS PRODUK AUDIO


Kompetensi Khusus:
Mahasiswa dapat menjelasakan: program berita, program non berita dan iklan radio.
Radio merupakan media massa audio yang memiliki berbagai produk audio atau format acara.

Kegiatan Belajar 1: Program Berita
A.  Program Berita dan Informasi
1.  Pengertian Berita Radio, merupakan  keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat, kabar, laporan, pemberitahuan, dan pengumuman. Berita radio untuk menyajikan kejadian yang sekarang terjadi, dan yang akan segera terjadi.
2.  Unsur-unsur Berita Radio: mengandung informasi yang baru (new), memiliki makna penting
(significant), relevan dan berpengaruh/berdampak  luas, dan menarik. Karakteristik berita radio:
selintas, imajinatif, deskriptif, personal, anti detail, dan lokal emosional. Ciri khas berita: ada insert (sisipan suara narasumber), laporan reporter (bisa live).
3.  Bentuk Berita Radio
a.  Berita tulis (writing news/ad libs/sopt news): berita pendek yang bersumber pada media lain
dengan ditulis ulang.
b.  Berita bersisipan (news with insert): berita yang digabungkan dengan suara narasumber.
c.  Phone in news: berita laporan langsung reporter melalui telepon.
d.  Buletin berita (news bulletine): kumpulan berita pendek yang disajikan satu waktu.
e.  Jurnalisme interaktif (news interactives): berita yang melibatkan masyarakat melalui telepon.
f.  News Break/Stop Press: berita terkini/hangat yang berupa informasi awal suatu peristiwa dan
bersifat langsung (straight news)
g.  Air Magazine: uraian fakta dan pendapat, tetapi nilai beritanya kurang kuat.
h.  Phone in Program: berita yang melibatkan suara narasumber dalam memberikan
opini/informasi melalui telepon.
i.  Interactive Program: program interaktif dengan narasumber (dialog) dan pendengar.
j.  Radio Talk-Show: dialog dengan narasumber yang dilakukan di studio dan diselingi hiburan. 
4.  Proses Pencarian Berita. Reporter dapat mencari berita melalui kantor berita, media lain, kontak pribadi, fact finding atau pencarian fakta-fakta, investigasi, dan hasil wawancara. Setelah data terkumpul yang dilengkapi dengan data dari studi pustaka, kemudian disiarkan langsung ataupun direkam, diedit untuk disiarkan kemudian.
5.  Berita Radio Yang Menarik. Merupakan berita yang menyangkut kepentingan pendengar, memiliki dampak langsung, dan berhubungan dengan pendengar. Bila perlu memberikan
sentuhan/membandingkan kondisi lokal yang menarik.
6.  Asas Penulisan Untuk Radio: diucapkan, sekarang/langsung, antar orang/pendengar tunggal,
terdengar hanya sekali dan diberitakan dengan jelas, hanya bunyi.
7.  Persiapan Menulis Berita. Naskah untuk berita radio seperti bertutur, sehingga telinga pendengar yang diperhatikan, menghindari fakta terlalu detail dan terlalu banyak. Hal-hal yang perlu dalam naskah berita radio: 
a.  lead (teras berita): inti berita berisi fakta  sesungguhnya, keunikan yang menarik; ringkas
dengan satu atau dua ide; diawali dengan who, what, when, where, whay, dan how; attention
getter (penarik perhatian pendengar)
b.  sound bite/insert: sisipan suara narasumber
c.  piramida terbalik: disusun dengan urutan paling penting Æ penting Æ agak penting.
d.  Yang perlu diperhatian dalam pembuatan berita: asas praduka tak bersalah, privacy, fitnah, UU
dan peratuan yang berlaku.
e.  Mempertimbangkan pendengar: keterbatasan waktunya, tidak sanggup menyerap banyak
informasi, perhatiannya terbagi, sikapnya yang mudah berubah, bukan orang jenius/orang
bodoh.
8.  Kiat Menulis Berita Radio: cermati materi dengan seksama, gunakan bahasa tutur, kalimat KISS, kalimat yang enak didengar, yang paling penting, berita menarik, dsb.
9.  Tahap-tahap Produksi Berita (Rekaman): tetapkan jenis berita, editing suara narasumber, rekam
suara reporter, siapkan hasil rekaman narasumber dan reporter, mixing suara reporter, narasumber
dan musik

Kegiatan Belajar 2: Program Non Berita
A.  Program Non Berita 
1.  Features, merupakan keterangan yang bersifat khas, kreatif, subyektif yang dimaksudkan
untuk mengibur dan memberi informasi kepada pendengar tentang keadaan, kejadian, atau
aspek kehidupan dengan bercerita, melukiskan suatu objek dengan kata-kata, menarik minat,
dan menghidupkan imajinasi pendengar. Features bersifat santai, namun berdasar fakta dan
tidak khayalan. Thema dalam features pada hal-hal human interest: tempat wisata, makanan
khas, ceritera tentang anak, kejadian alam legenda, fenomena sosial. Features dibatasi durasi
antara 3 menit sampai1 jam. Features sering menggunakan bahasa yang puitis, kiasan, dan
alur pikiran yang urut.
2.  Dokumentaria, merupakan produski siaran radio dengan satu pokok pembicaraan yang menekankan pada kejadian nyata, suara dari TKP, dan melibatkan orang-orang yang sesungguhnya. Dokumentaria lebih condong ke sejarah, kondisi sosial, dan biografi seseorang. Dokumentaria dapat berbentuk narasi, wawancara, diskusi, vox pops (suara masyarakat), dialog dramatis, pendapat orang yang bersangkutan, saksi mata, dsb. dan dikemas dengan sound effects dan musik. Jenis dokumentaria: dukumentaria jurnalisme (pendalaman suatu kasus yang sedang hangat), potret, dukumentaria saksi mata, dukumentaria sejarah, sound picture (menonjolkan suara-suara yang menggambarkan semua tempat, suasana, ceritera, suasana bathin.
3.  Air Magazine, berita ringan yang berisi berbagai topik dengan tujuan untuk memberikan informasi dan menghibur.
4.  Wawancara Radio, merupakan proses bertanya yang dilakukan oleh reporter untuk mendapatkan jawaban dari narasumber, sehingga terjadi kegiatan bertutur dan saling mendengarkan. Proses wawancara ini dapat dilakukan secara langsung bertatap muka maupun dengan telepon. 
5.  Talk Show (pertujukan/gelaran obrolan), bersifat dinamis, topik beragam, dapat disiarkan secara beragam (karena direkam terlebih dahulu).
6.  Vox Pops (suara masyarakat) dengan pertanyaan yang sama dan tertutup untuk mendapatkan
opini masyarakat.
7.  Program Musik, dapat disajikan secara live maupun rekaman, baik harian dan berkala.
8.  Bertutur Interaktif, untuk menghibur dan mendidik pendengar dengan cara memberi ruang untuk berinteraksi langsung: curhat, request lagu, bincang bebas, permainan, opini. Ini dapat dilakukan melalui surat, telepon, SMS, komentar, wawancara, dsb.
9.  Diskusi Publik, guna menyampaikan gagasan dan kritik melalui program taklshow. Dalam acara ini bisa terjadi perdebatan tentang topik yang sedang aktual.
10.  Drama Radio, sifatnya untuk menghibur pendengar dengan dialog. Dialog dalam drama mampu meningkatkan perhatian, memanusiawikan suatu kondisi/keadaan, melibatkan emosi pendengar, mendekatkan dengan pendengar, menirukan kondisi nyata. Drama dapat digunakan untuk pendidikan publik, menyadarkan publik atas fakta, kondisi, isu, dan mampu mendorong perubahan perilaku. Aspek drama radio: naskah, penokohan, musik, sound effects. Jenis drama: story telling, gaya aktualitas, drama motivasi, drama spot, fantasi, drama komedi,
drama hiburan, drama musikal.
  

Kegiatan Belajar 3: Iklan Radio
Iklan merupakan salahsatu strategi promosi barang, jasa, perusahaan dan ide yang dibeayai oleh
sponsor.
A.  Ragam Iklan Radio:  iklan komersial  promosi yang menyangkut profil produk dan jasa dari
perusahaan tertentu),  iklan layanan masyarakat (iklan yang bersifat himbauan/informasi bagi
masyarakat dan tidak bersifat komersial), dan  radio expose (iklan untuk mengiklankan radio).
Radio juga memproduksi iklan ad-libs (iklan berbentuk naskah yang dibacakan secara langsung
oleh penyiar), iklan spot (naskah iklan yang digabungkan dengan efek suara, suara narasumber,
narator, musik, dengan durasi 30-60 detik),  blocking time  (radio memberi waktu khusus untuk
berpromosi) dan outside broadcasting (siaran langsung dengan beriklan di luar studio).

B.  Iklan Radio Yang Efektif, yang harus diperhatikan: memilih radio dengan segmentasi pendengar yang tepat, perencanaan iklan yang matang, penyiaran iklan dengan jumlah yang cukup dan
bentuk iklan yang menarik. Untuk membuat iklan: ketahui kebutuhan pendengar, pelajari
produk/jasa, beri sesuatu yang beda, mengetahui segmentasi, buat informasi plus, tentukan pesan
utama, tangkap ide untuk menyusun alur ceritera, tentukan personil.

C.  Membuat Iklan Radio, dengan pendekatan: provokatif, informatif, dan sugestif. Bentuk iklan Spot: monolog/narasi, dialog, kombinasi dialog dan narasi. Langkah produksi iklan: siapkan data
produk, siapkan story board, siapkan rundown lengkap dengan materi iklan, musik, testimoni, insert dan hitung durasinya. Naskah iklan: lead (kalimat pertama harus kuat dan menarik), batang tubuh (berisi keunggulan, ciri, keunikan produk dan jasa), akhir (bisa dengan menggunakan kalimat lucu, dramatis, jargon agar mudah diingat dan terkesan).

D.  Jingle, merupakan promo radio dengan durasi 5-30 detik guna membentuk citra radio yang berupa
gabungan musik dan materi kata yang memunjukkan radio. Jenis  jingle: radio expose
(mempromosikan radio), program expose (mempromosikan acara), announcer expose
(mempromosikan penyiar).  Pembuatan jingle: identifikasi jingle, siapkan materi kata, siapkan

sound effects, materi bisa diucapkan atau bentuk lagu, rekam, editing mixing, finishing.


Download e-book/PDF
 

Monday, September 16, 2013

Ringkasan Mata Kuliah ISIP4112 – Pengantar Ilmu Ekonomi - S1 Perpus Universitas Terbuka 2013



Wawan Hermawan
3 sks, modul 1-9: ill.; 21 cm
DDC 330 / ISBN 9796897687
© Universitas Terbuka – 2008


Mata kuliah ini membahas tentang konsep-konsep dasar analisis ekonomi baik secara mikro maupun makro; konsep tersebut membantu dalam mempelajari ilmu ekonomi lanjutan dan memahami kejadian ekonomi di sekitar kita. Mata kuliah ini suatu pengantar untuk memahami suatu sistem perekonomian. Melalui mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan teori-teori dan konsep dasar mengenai ekonomi mikro maupun makro.

Ringkasan Modul 4 


Ringkasan Modul 5 

Download Powerpoint/ PPT

Ringkasan Modul 6

Download Powerpoint/ PPT

Ringkasan Modul 7

Download Powerpoint/ PPT

Ringkasan Modul 8

Download Powerpoint/ PPT

Ringkasan Modul 9 - Belum Ada (^_^)/

Download Powerpoint/ PPT

Sumber

Ringkasan Mata Kuliah ISIP4112 – Pengantar Ilmu Ekonomi Modul 3 - S1 Perpus Universitas Terbuka 2013



Wawan Hermawan
3 sks, modul 1-9: ill.; 21 cm
DDC 330 / ISBN 9796897687
© Universitas Terbuka – 2008


Mata kuliah ini membahas tentang konsep-konsep dasar analisis ekonomi baik secara mikro maupun makro; konsep tersebut membantu dalam mempelajari ilmu ekonomi lanjutan dan memahami kejadian ekonomi di sekitar kita. Mata kuliah ini suatu pengantar untuk memahami suatu sistem perekonomian. Melalui mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan teori-teori dan konsep dasar mengenai ekonomi mikro maupun makro.

Ringkasan Modul 3

Inisiasi 3 : Teori Perilaku Konsumen

Setiap hari kita melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas karena kebutuhan tak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Konsep pemilihan ini merupakan perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility) maksimal dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya.
Kegunaan (utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang. Kegunaan atau nilai guna suatu barang dapat didasarkan dalam hal berikut ini.
1.    Nilai guna total (total utility) adlaah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu secara keseluruhan.
2.    Nilai guna maksimal (marginal utility) adlaah tambahan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.
3.    Nilai guna yang semakin menurun (diminishing return) atau pemenuhan secara vertical yaitu nilai guna yang diperoleh konsumen untuk setiap tambah konsumsi yang dilakukan pada mulanya meningkat, tetapi sampai pada titik tertentu akan mengalami penurunan.
Menurut Herman Henrich Gossen (1818-1859) ekonomi Jerman yang dikenal dengan Hukum Gossen I (Hukum kegunaan marginal yang menurun) yang bunyinya : jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhir mencapai batas jenuh.
4.    Nilai guna yang sama atau pemenuhan secara horizontal dikenal dengan Hukum Gossen II yang menyatakan bahwa konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga nilai guna marginal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama, artinya unit terakhir dari masing-masing produk yang dikonsumsi memiliki nilai sama.




Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
1.    Pendapatan
Semakin besar pendapatan maka jumlah konsumsi cenderung semakin besar.
Rumus antara pendapatan dan konsumsi.
Keterangan :
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
Sedangkan kecenderungan menambahkan konsumsi yang dikarenakan adanyan tambahan pendapatan (MPC = Marginal Propencity to Consume) dapat dirumuskan :
Keterangan :
∆ C = Perubahan jumlah konsumsi
∆ Y = Perubahan pendapatan
Dan kecenderungan menambah tabungan dikarenakan adanya tambahan pendapatan (Marginal Propencity to Save) dirumuskan :
Keterangan :
∆ S = Perubahan tabungan
∆ T = Perubahan pendapatan
Antara MPC dan MPS diperoleh hubungan berikut.
Hubungan pendapat dan konsumsi menurut Engel’s adalah sebagai berikut
“Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan itu digunakan untuk mengonsumsi barang pokok dan semakin meningkat bagian pengeluaran untuk konsumsi barang mental”. Pernyataan ini dikenal dengan istilah Engel’s Low,

2.    Harga Barang dan Jasa
Secara normal jika harga naik, maka permintaan terhadap barang tersebut akan turun dan jika harga barang turun makan permintaan barang tersbeut akan naik, kecuali barang tersebut merupakan barang kebutuhan pokok.

3.    Kebiasaan Konsumen
Perilaku konsumtif seseorang yang mempunyai kebiasaan belanja secara berlebihan yang belum tentu diperlukannya akan meningkatkan gejala konsumerisme di masyarakat.

4.    Adat Istiadat
Pada acara tertentu yang merupakan adapt istiadat orang di suatu daerah akan membutuhkan barang-barang tertentu yang mungkin tidak sama di tiap-tiap daerah.
5.    Barang Substitusi
Jika harga suatu barang naik, maka banyak konsumen akan beralih ke barang subsitusi untuk memenuhi kebutuhannya.
6.    Selera Konsumen
Setiap konsumen mempunyai selera yang berbeda satu dengan yang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga selera akan mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang.
Perilaku konsumen ada yang bersifat rasional dan irasional.
a.     Perilaku konsumen rasional adalah konsumen yang dalam melakukan tindakan atau mengonsumsi barang berdasarkan pada akal (nalar) serta prinsip ekonomi.
Dasar pertimbangannya sebagai berikut.
1) Produk barang dapat memberikan kegunaan maksimal.
2) Barang tersebut betul-betul dibutuhkan.
3) Kualitas barang terjamin.
4) Harga terjangkau atau sesuai kemampuan.
b.    Perilaku konsumen yang irasional yaitu konsumen yang dalam bertindak tanpa pertimbangan, misalnya sebagai berikut.
1) Membeli barang karena merek terkenal.
2) Membeli barang karena ada bonusnya.
c.   Produksi

1.    Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Jenis produksi dapat dibedakan sebagai berikut :
a.    Produksi Barang
Produksi barang dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi barang modal. Barang konsumsi merupakan barang siap untuk dikonsumsi, sedangkan barang modal merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang baru.
b.    Produksi Jasa
Produksi jasa dapat dibedakan atas jasa langsung dapat memenuhi kebutuhan dan jasa tidak langsung memenuhi kebutuhan, contoh jasa langsung adalah dokter, bengkel, dan guru, sedangkan contoh jasa tidak langsung adalah perbankan dan perdagangan.

2.    Tujuan Produksi
Tujuan produksi antara lain sebagai berikut :
a.   Untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Menghasilkan barang setenagh jadi guna memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya.
d. Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat.
e. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
g. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.

3.    Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi adlaah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa jenis-jenis faktor produksi antara lain sebagia berikut :
a. Alam (natural resources)
b. Tenaga kerja (labour)
c. Modal (capital)
d. Keahlian (skill) atau sumber daya penguasa
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, sedangkan modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan.
1. Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang tersedia di alam yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Faktor produksi asli terdiri dari berikut ini.
a. Tanah
b. Air
c. Udara
d. Barang tambang
2. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor produksi insani yang secara langsung atua tidak menjalankan kegiatan produksi.
Tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas dan sifat kerjanya.
a. Tenaga kerja menurut kualitas tenaga kerja
1.    Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memenuhi keahlian di bidangnya, contohnya dokter dan akuntan.
2.    Tenaga kerja terampilm yaitu tenaga kerja yang memerlukan kursus atau keahlian di bidang tertentu sehingga terampil di bidangnya, contohnya montir, sopir dan tukang las.
3.    Tenaga kerja tidak terdirik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak melalui pendidikan dan latihan, misal tukang sapu.
b. Tenaga kerja menurut sifat kerja
Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang menggunakan pikiran rasa dan karsa, misal guru, konsultan dan pengacara.
Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fiisk dalam kegiatan produksi, misalnya pengayuh becak dan kuli pasar.
Faktor Produksi Modal (Turunan)
Faktor produksi modal adalah benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk proses barang dan jasa lain.
Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, berikutnya didasarkan pemilikan dan berdasarkan sifatnya.
a.    Pembagian modal atas dasar sumber
1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri, misal setoran modal dari pemilik.
2) Modal asing, yaitu modal yang bersumber dari luar perusahaan, misal pinjaman dari bank atau hasil penjualan obligasi.
b. Pembagian modal atau dasar bentuk
1) Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi, misal mesin, gedung, mobil dan peralatan.
2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak memiliki bentuk nyata tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan, contoh hak paten, hak merek.
c. Pembagian modal atas dasar pemilikan
1) Modal individu (perorangan), yaitu modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, misal sewa rumah, bunga tabungan.
2) Modal masyarakat (umum), yaitu modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi misal pelabuhan, pasar, rumah sakit umum.
d. Pembagian modal menurut sifat
1) Modal tetap, yaitu jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang, misal mesin, bangunan pabrik.
2) Modal lancar, yaitu modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi, misal bahan baku.

4. Faktor Produksi Keahlian (Skill) atau Kewirausahaan
Faktor produksi keahlian (skill) atau kewirausahaan adalah keahlian seorang pengusaha untuk mengelola faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien dalam menghasilkan barang dan jasa. Hal-hal pokok yang harus dikuasai pengusaha dalam melakukan kegiatan produksi yaitu sebagai berikut.
a. Planning atau perencanaan
Planning mencakup penetapan tujuan, penyusunan strategi, rencana modal dan biaya, strategi bisnis, visi dan misi, serta kebijakan alternative.
b. Organizing atau pengorganisasian
Mencakup pengelolaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan yang meliputi struktur organisasi, spesialisasi kerja, hubungan kerja.
c. Actualing atau Pengarahan
Mencakup pengarhaan dan bimbingan serta motivasi terhadap karyawan dalam menjalankan tugas masing-masing meliputi pengawasan tugas pekerjaan.
d. Controlling atau Pengawasan
Mencakup kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan perusahaan terhadap pekerjaan masing-masing bagian.
Perilaku Produsen
Teori perilaku produsen mempelajari bagaimana seorang produsen memilih kombinasi faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan sejumlah barang (produk) dan jasa dengan biaya serendah-rendahnya.
Tabel diatas menunjukkan ketika menggunakan 1 orang tenaga kerja. Jagung yang dihasilkan sebesar 2.000 kg, kemudian pada penggunaan 2 orang tenaga kerja jagung yang dihasilkan meningkat menjadi 2.500 kg, msekamkin banyak te naga kerja yang digunakan produksi jagung dihasilkan juga semakin meningkat. Namun kondisi ini tidak berlangsung terus. Pada saat jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 9 orang produksi jagung sudah maksimal, ketika tenaga kerja ditambah menjadi 10 orang jagung yang dihasilkan justru menurun sebesar 50 kg. hubung ini dapt dilihat dari grafik berikut ini.
Bila dihitung produk marginal dari tenaga kerja pertam sampai tenaga kerja ke-9, kemudian diplat masing-masing produksi tersebut, maka akan diperoleh karya produk marginal seperti gambar berikut. Menurut nilai marginal utility inilah yang menunjukkan berlakunya The Law of Diminishing Marginal Utility.
Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi dapt dibedakanmenjadi 4 kelompok antara lain sebagai berikut
a. Rumah tangga keluar
b. Perusahaan
c. Pemerintah
d. Masyarakat luar negeri
5. Rumah Tangga Keluarg
Rumah tangga keluarga adalha asuatu rumah tangga yang menggunakan pendaptan atau kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan rumah tangga meliputi berikut ini.
a. Memiliki dan menyediakan faktor produksi.
b. Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi yang berupa sewa, upah, bunga dan laba.
1) Sewa (rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misal perusahaan.
2) Upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam produksi.
3) Bunga adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah emnggunakan sejumlah dana untuk modal usaha persuaahan dalam kegaitan produksi.
4) Laba (provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan, sehingga kegiatan ekonomi dapat terlaksana.
Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut
1) Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor produksi pada perusahaan untuk kegiatan produksi.
2) Rumah tangga sebagai pemakai (konsumen) barangdan jasa yang dihasilkan perusahaan lain
6. Perusahaan
Perusahan adalah rumah tangga ekonomi yang memenuhi kebutuhan dengan cara menghasilkan barang-barang dan jasa atau melakukan kegiatan produksi.
Peranan perusahaan dalam kegiatan ekonomi
a. Sebagai produsen yaitu dengan menghasilkan barang dan jasa yang di butuhkan oleh rumah tangga, keluarga, pemeirntah bahkan masyarakat luar negeri.
b. Sebagai distributor yaitu sebagai penyalur barang dalam rangka melayani kepentingan konsumen agar barang yang dibutuhkan tepat waktu dan tepat sasaran.
c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan ini ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan.
7. Pemerintah
Pemerintah adalah pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan mengatur kehidupan ekonomi baik konsumen, produsen, dan distribusi agar kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Peranan pemerintah dalam kegiatan perekonomian antara lain sebagai berikut :
a. Pengaruh sebagai pengatur
Pengaturan kegaitan ekonomi oleh pemerinah dapt ditempuh melalui peraturan perundang-undangan disertai tindakan nyata.
b. Pemerintah sebagai pengontrol
Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi pemerintah mempunyai bank sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan.
c. Pemerintah sebagai pengusaha
Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban dalam masyarakat. Pemerintah menitikan alat pengadian bagi terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat.
d. Pemerintah sebagai konsumen
1) Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang dan jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak. Kegiatan ini dilakukan melalui BUMN dan BUMD.
2) Pemerintah bertindak sebagai investor dimana pemerintah sebagai penanam modal baik seluruhnya atua sebagian pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
1.    Pengertian dan Fungsi Pasar
Pasar diartikan sebagi suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dalam ilmu ekonomi, yang dimaksud Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli Di dalam kehidupan ekonomi, pasar mempunyai tiga fungsi sebagai berikut:
·         Fungsi Distribusi
·         Fungsi Promosi
·         Fungsi Pembentuk Harga
2. Bentuk-Bentuk Pasar
·         Pasar Persaingan Sempurna, suatu pasar dikatakan sebagai pasar persaingan sempurna jika penjual dan pembeli sangat banyak, sehingga harga tidak dapat ditentukan oleh seseorang melainkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan, produsen menjual produk yang homogen dan mobilitas sumber daya sempurna. Contohnya adalah pasar tradisional
·         Pasar Persaingan Monopolistik adalah pasar yang terletak diantara dua bentuk pasar, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
·         Pasar Oligopoli adalah pasar yang hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. contoh pasar produk elektronik
·         Pasar Monopoli adalah pasar yang terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa, produsen menetapkan sendiri harga yang diinginkan atau bertindak sebagai penentu harga
·         Pasar Duopoli adalah pasar dimana barang dikuasai oleh dua perusahaan
·         Pasar Monopsoni adalah pasar yang hanya terdapat satu pembeli sedangkan penjualnya banyak, sehingga pembeli bisa menntukan harga
·         Pasar Oligopsoni adalah pasar yang terdapat beberapa pembeli. masing-masing pembeli memiliki peran yang cukup besar untuk mempengaruhi harga barang dan jasa
Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu barang ditukar dengan barang secara langsung.
Sejarah Uang
Pada jaman dahulu, jual beli dilakukan dengan sistem barter. Barter adalah perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar barang, setelah barter orang mulai menggunakan alat pembayaran yang disepakati.
Sebelum menggunakan uang, orang menggunakan barang yang tertentu sebagai alat pembayaran, misalnya kulit kerang, mutiara, batu permata, tembaga, emas, perak ,  manik-manik, dan gigi binatang.
Pada zaman modern uang digunakan sebagai alat pembayaran. dengan menggunakan uang, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya.
Jenis-Jenis Uang
Jenis-Jenis uang di bagi menjadi dua yaitu:
·         Uang kartal
Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah Bank Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah adalah Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).
·         Uang Giral
Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai uang yang sangat besar.
Kegunaan uang ialah Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, alat penukar, alat penentu harga, dan dapat pula di tabung.