Tuesday, October 8, 2013

Ringkasan Mata Kuliah Produksi Media Modul 5 - S1 Perpus Universitas Terbuka 2013



RINGKASAN MODUL 5
Tandiyo Pradekso, M. Bayu Widagdo, Melani Hapsari (2013) 
Buku Materi Pokok Produksi Media 
Jakarta: Universitas Terbuka.

JENIS PRODUK AUDIO


Kompetensi Khusus:
Mahasiswa dapat menjelasakan: program berita, program non berita dan iklan radio.
Radio merupakan media massa audio yang memiliki berbagai produk audio atau format acara.

Kegiatan Belajar 1: Program Berita
A.  Program Berita dan Informasi
1.  Pengertian Berita Radio, merupakan  keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat, kabar, laporan, pemberitahuan, dan pengumuman. Berita radio untuk menyajikan kejadian yang sekarang terjadi, dan yang akan segera terjadi.
2.  Unsur-unsur Berita Radio: mengandung informasi yang baru (new), memiliki makna penting
(significant), relevan dan berpengaruh/berdampak  luas, dan menarik. Karakteristik berita radio:
selintas, imajinatif, deskriptif, personal, anti detail, dan lokal emosional. Ciri khas berita: ada insert (sisipan suara narasumber), laporan reporter (bisa live).
3.  Bentuk Berita Radio
a.  Berita tulis (writing news/ad libs/sopt news): berita pendek yang bersumber pada media lain
dengan ditulis ulang.
b.  Berita bersisipan (news with insert): berita yang digabungkan dengan suara narasumber.
c.  Phone in news: berita laporan langsung reporter melalui telepon.
d.  Buletin berita (news bulletine): kumpulan berita pendek yang disajikan satu waktu.
e.  Jurnalisme interaktif (news interactives): berita yang melibatkan masyarakat melalui telepon.
f.  News Break/Stop Press: berita terkini/hangat yang berupa informasi awal suatu peristiwa dan
bersifat langsung (straight news)
g.  Air Magazine: uraian fakta dan pendapat, tetapi nilai beritanya kurang kuat.
h.  Phone in Program: berita yang melibatkan suara narasumber dalam memberikan
opini/informasi melalui telepon.
i.  Interactive Program: program interaktif dengan narasumber (dialog) dan pendengar.
j.  Radio Talk-Show: dialog dengan narasumber yang dilakukan di studio dan diselingi hiburan. 
4.  Proses Pencarian Berita. Reporter dapat mencari berita melalui kantor berita, media lain, kontak pribadi, fact finding atau pencarian fakta-fakta, investigasi, dan hasil wawancara. Setelah data terkumpul yang dilengkapi dengan data dari studi pustaka, kemudian disiarkan langsung ataupun direkam, diedit untuk disiarkan kemudian.
5.  Berita Radio Yang Menarik. Merupakan berita yang menyangkut kepentingan pendengar, memiliki dampak langsung, dan berhubungan dengan pendengar. Bila perlu memberikan
sentuhan/membandingkan kondisi lokal yang menarik.
6.  Asas Penulisan Untuk Radio: diucapkan, sekarang/langsung, antar orang/pendengar tunggal,
terdengar hanya sekali dan diberitakan dengan jelas, hanya bunyi.
7.  Persiapan Menulis Berita. Naskah untuk berita radio seperti bertutur, sehingga telinga pendengar yang diperhatikan, menghindari fakta terlalu detail dan terlalu banyak. Hal-hal yang perlu dalam naskah berita radio: 
a.  lead (teras berita): inti berita berisi fakta  sesungguhnya, keunikan yang menarik; ringkas
dengan satu atau dua ide; diawali dengan who, what, when, where, whay, dan how; attention
getter (penarik perhatian pendengar)
b.  sound bite/insert: sisipan suara narasumber
c.  piramida terbalik: disusun dengan urutan paling penting Æ penting Æ agak penting.
d.  Yang perlu diperhatian dalam pembuatan berita: asas praduka tak bersalah, privacy, fitnah, UU
dan peratuan yang berlaku.
e.  Mempertimbangkan pendengar: keterbatasan waktunya, tidak sanggup menyerap banyak
informasi, perhatiannya terbagi, sikapnya yang mudah berubah, bukan orang jenius/orang
bodoh.
8.  Kiat Menulis Berita Radio: cermati materi dengan seksama, gunakan bahasa tutur, kalimat KISS, kalimat yang enak didengar, yang paling penting, berita menarik, dsb.
9.  Tahap-tahap Produksi Berita (Rekaman): tetapkan jenis berita, editing suara narasumber, rekam
suara reporter, siapkan hasil rekaman narasumber dan reporter, mixing suara reporter, narasumber
dan musik

Kegiatan Belajar 2: Program Non Berita
A.  Program Non Berita 
1.  Features, merupakan keterangan yang bersifat khas, kreatif, subyektif yang dimaksudkan
untuk mengibur dan memberi informasi kepada pendengar tentang keadaan, kejadian, atau
aspek kehidupan dengan bercerita, melukiskan suatu objek dengan kata-kata, menarik minat,
dan menghidupkan imajinasi pendengar. Features bersifat santai, namun berdasar fakta dan
tidak khayalan. Thema dalam features pada hal-hal human interest: tempat wisata, makanan
khas, ceritera tentang anak, kejadian alam legenda, fenomena sosial. Features dibatasi durasi
antara 3 menit sampai1 jam. Features sering menggunakan bahasa yang puitis, kiasan, dan
alur pikiran yang urut.
2.  Dokumentaria, merupakan produski siaran radio dengan satu pokok pembicaraan yang menekankan pada kejadian nyata, suara dari TKP, dan melibatkan orang-orang yang sesungguhnya. Dokumentaria lebih condong ke sejarah, kondisi sosial, dan biografi seseorang. Dokumentaria dapat berbentuk narasi, wawancara, diskusi, vox pops (suara masyarakat), dialog dramatis, pendapat orang yang bersangkutan, saksi mata, dsb. dan dikemas dengan sound effects dan musik. Jenis dokumentaria: dukumentaria jurnalisme (pendalaman suatu kasus yang sedang hangat), potret, dukumentaria saksi mata, dukumentaria sejarah, sound picture (menonjolkan suara-suara yang menggambarkan semua tempat, suasana, ceritera, suasana bathin.
3.  Air Magazine, berita ringan yang berisi berbagai topik dengan tujuan untuk memberikan informasi dan menghibur.
4.  Wawancara Radio, merupakan proses bertanya yang dilakukan oleh reporter untuk mendapatkan jawaban dari narasumber, sehingga terjadi kegiatan bertutur dan saling mendengarkan. Proses wawancara ini dapat dilakukan secara langsung bertatap muka maupun dengan telepon. 
5.  Talk Show (pertujukan/gelaran obrolan), bersifat dinamis, topik beragam, dapat disiarkan secara beragam (karena direkam terlebih dahulu).
6.  Vox Pops (suara masyarakat) dengan pertanyaan yang sama dan tertutup untuk mendapatkan
opini masyarakat.
7.  Program Musik, dapat disajikan secara live maupun rekaman, baik harian dan berkala.
8.  Bertutur Interaktif, untuk menghibur dan mendidik pendengar dengan cara memberi ruang untuk berinteraksi langsung: curhat, request lagu, bincang bebas, permainan, opini. Ini dapat dilakukan melalui surat, telepon, SMS, komentar, wawancara, dsb.
9.  Diskusi Publik, guna menyampaikan gagasan dan kritik melalui program taklshow. Dalam acara ini bisa terjadi perdebatan tentang topik yang sedang aktual.
10.  Drama Radio, sifatnya untuk menghibur pendengar dengan dialog. Dialog dalam drama mampu meningkatkan perhatian, memanusiawikan suatu kondisi/keadaan, melibatkan emosi pendengar, mendekatkan dengan pendengar, menirukan kondisi nyata. Drama dapat digunakan untuk pendidikan publik, menyadarkan publik atas fakta, kondisi, isu, dan mampu mendorong perubahan perilaku. Aspek drama radio: naskah, penokohan, musik, sound effects. Jenis drama: story telling, gaya aktualitas, drama motivasi, drama spot, fantasi, drama komedi, drama hiburan, drama musikal. 

Kegiatan Belajar 3: Iklan Radio
Iklan merupakan salahsatu strategi promosi barang, jasa, perusahaan dan ide yang dibeayai oleh
sponsor.
A.  Ragam Iklan Radio:  iklan komersial  promosi yang menyangkut profil produk dan jasa dari perusahaan tertentu),  iklan layanan masyarakat (iklan yang bersifat himbauan/informasi bagi masyarakat dan tidak bersifat komersial), dan  radio expose (iklan untuk mengiklankan radio).
Radio juga memproduksi iklan ad-libs (iklan berbentuk naskah yang dibacakan secara langsung oleh penyiar), iklan spot (naskah iklan yang digabungkan dengan efek suara, suara narasumber, narator, musik, dengan durasi 30-60 detik),  blocking time  (radio memberi waktu khusus untuk berpromosi) dan outside broadcasting (siaran langsung dengan beriklan di luar studio).

B.  Iklan Radio Yang Efektif, yang harus diperhatikan: memilih radio dengan segmentasi pendengar yang tepat, perencanaan iklan yang matang, penyiaran iklan dengan jumlah yang cukup dan bentuk iklan yang menarik. Untuk membuat iklan: ketahui kebutuhan pendengar, pelajari produk/jasa, beri sesuatu yang beda, mengetahui segmentasi, buat informasi plus, tentukan pesan utama, tangkap ide untuk menyusun alur ceritera, tentukan personil.

C.  Membuat Iklan Radio, dengan pendekatan: provokatif, informatif, dan sugestif. Bentuk iklan Spot: monolog/narasi, dialog, kombinasi dialog dan narasi. Langkah produksi iklan: siapkan data
produk, siapkan story board, siapkan rundown lengkap dengan materi iklan, musik, testimoni, insert dan hitung durasinya. Naskah iklan: lead (kalimat pertama harus kuat dan menarik), batang tubuh (berisi keunggulan, ciri, keunikan produk dan jasa), akhir (bisa dengan menggunakan kalimat lucu, dramatis, jargon agar mudah diingat dan terkesan).

D.  Jingle, merupakan promo radio dengan durasi 5-30 detik guna membentuk citra radio yang berupa gabungan musik dan materi kata yang memunjukkan radio. Jenis  jingle: radio expose (mempromosikan radio), program expose (mempromosikan acara), announcer expose (mempromosikan penyiar).  Pembuatan jingle: identifikasi jingle, siapkan materi kata, siapkan sound effects, materi bisa diucapkan atau bentuk lagu, rekam, editing mixing, finishing.

Download e-book/PDF
 

0 comments:

Post a Comment