Mata kuliah ini membahas tentang konsep-konsep dasar analisis ekonomi baik secara mikro maupun makro; konsep tersebut membantu dalam mempelajari ilmu ekonomi lanjutan dan memahami kejadian ekonomi di sekitar kita. Mata kuliah ini suatu pengantar untuk memahami suatu sistem perekonomian. Melalui mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan teori-teori dan konsep dasar mengenai ekonomi mikro maupun makro.
Inisiasi 3 : Teori Perilaku Konsumen
Setiap hari kita
melakukan pemilihan atau menentukan skala prioritas karena kebutuhan tak
terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Konsep pemilihan
ini merupakan perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen
menyatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility)
maksimal dalam pemakaian barang yang dikonsumsinya.
Kegunaan
(utility) adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan
kebutuhan seseorang. Kegunaan atau nilai guna suatu barang dapat didasarkan
dalam hal berikut ini.
1.
Nilai guna total
(total utility) adlaah kepuasan total yang dinikmati oleh konsumen dalam
mengonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu secara keseluruhan.
2.
Nilai guna
maksimal (marginal utility) adlaah tambahan kepuasan yang dinikmati oleh
konsumen dari setiap tambahan barang atau jasa yang dikonsumsinya.
3.
Nilai guna yang
semakin menurun (diminishing return) atau pemenuhan secara vertical yaitu nilai
guna yang diperoleh konsumen untuk setiap tambah konsumsi yang dilakukan pada
mulanya meningkat, tetapi sampai pada titik tertentu akan mengalami penurunan.
Menurut Herman Henrich Gossen (1818-1859) ekonomi Jerman yang dikenal dengan
Hukum Gossen I (Hukum kegunaan marginal yang menurun) yang bunyinya : jika
pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus,
maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan
tersebut semakin menurun sampai akhir mencapai batas jenuh.
4.
Nilai guna yang
sama atau pemenuhan secara horizontal dikenal dengan Hukum Gossen II yang
menyatakan bahwa konsumen akan melakukan konsumsi sedemikian rupa sehingga
nilai guna marginal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi akan sama, artinya
unit terakhir dari masing-masing produk yang dikonsumsi memiliki nilai sama.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Konsumsi
1. Pendapatan
Semakin besar pendapatan maka jumlah
konsumsi cenderung semakin besar.
Rumus antara pendapatan dan konsumsi.
Keterangan :
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
Sedangkan kecenderungan menambahkan konsumsi yang dikarenakan adanyan
tambahan pendapatan (MPC = Marginal Propencity to Consume) dapat dirumuskan :
Keterangan :
∆ C = Perubahan jumlah konsumsi
∆ Y = Perubahan pendapatan
Dan kecenderungan menambah tabungan dikarenakan adanya tambahan pendapatan
(Marginal Propencity to Save) dirumuskan :
Keterangan :
∆ S = Perubahan tabungan
∆ T = Perubahan pendapatan
Antara MPC dan MPS diperoleh hubungan berikut.
Hubungan pendapat dan konsumsi menurut Engel’s adalah sebagai berikut
“Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan itu digunakan
untuk mengonsumsi barang pokok dan semakin meningkat bagian pengeluaran untuk
konsumsi barang mental”. Pernyataan ini dikenal dengan istilah Engel’s Low,
2. Harga Barang dan Jasa
Secara normal
jika harga naik, maka permintaan terhadap barang tersebut akan turun dan jika
harga barang turun makan permintaan barang tersbeut akan naik, kecuali barang
tersebut merupakan barang kebutuhan pokok.
3. Kebiasaan Konsumen
Perilaku konsumtif seseorang yang mempunyai kebiasaan belanja secara berlebihan
yang belum tentu diperlukannya akan meningkatkan gejala konsumerisme di
masyarakat.
4. Adat Istiadat
Pada acara tertentu yang merupakan adapt istiadat orang di suatu daerah akan
membutuhkan barang-barang tertentu yang mungkin tidak sama di tiap-tiap daerah.
5. Barang Substitusi
Jika harga suatu barang naik, maka banyak konsumen akan beralih ke barang
subsitusi untuk memenuhi kebutuhannya.
6. Selera Konsumen
Setiap konsumen mempunyai selera yang berbeda satu dengan yang lain dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, sehingga selera akan mempengaruhi tingkat konsumsi
seseorang.
Perilaku konsumen ada yang bersifat rasional dan irasional.
a. Perilaku
konsumen rasional adalah konsumen yang dalam melakukan tindakan atau mengonsumsi
barang berdasarkan pada akal (nalar) serta prinsip ekonomi.
Dasar pertimbangannya sebagai berikut.
1) Produk barang dapat memberikan kegunaan maksimal.
2) Barang tersebut betul-betul dibutuhkan.
3) Kualitas barang terjamin.
4) Harga terjangkau atau sesuai kemampuan.
b. Perilaku
konsumen yang irasional yaitu konsumen yang dalam bertindak tanpa pertimbangan,
misalnya sebagai berikut.
1) Membeli barang karena merek terkenal.
2) Membeli barang karena ada bonusnya.
c. Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Jenis produksi dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Produksi Barang
Produksi barang dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi
barang modal. Barang konsumsi merupakan barang siap untuk dikonsumsi, sedangkan
barang modal merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang baru.
b.
Produksi Jasa
Produksi jasa dapat dibedakan atas jasa langsung dapat memenuhi kebutuhan dan
jasa tidak langsung memenuhi kebutuhan, contoh jasa langsung adalah dokter,
bengkel, dan guru, sedangkan contoh jasa tidak langsung adalah perbankan dan
perdagangan.
2. Tujuan Produksi
Tujuan produksi antara lain sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Berupaya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Menghasilkan barang setenagh jadi guna memenuhi kebutuhan produksi
selanjutnya.
d. Meningkatkan produksi nasional dalam rangka meningkatkan kemakmuran rakyat.
e. Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
f. Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
g. Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
3. Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi adlaah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
dan jasa jenis-jenis faktor produksi antara lain sebagia berikut :
a. Alam (natural resources)
b. Tenaga kerja (labour)
c. Modal (capital)
d. Keahlian (skill) atau sumber daya penguasa
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli,
sedangkan modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan.
1. Faktor Produksi Alam
Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang tersedia di alam yang dapat
digunakan dalam proses produksi.
Faktor produksi asli terdiri dari berikut ini.
a. Tanah
b. Air
c. Udara
d. Barang tambang
2. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor produksi insani yang secara langsung
atua tidak menjalankan kegiatan produksi.
Tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas dan sifat kerjanya.
a. Tenaga kerja menurut kualitas tenaga kerja
1. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja
yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memenuhi keahlian di bidangnya,
contohnya dokter dan akuntan.
2. Tenaga kerja terampilm yaitu tenaga kerja
yang memerlukan kursus atau keahlian di bidang tertentu sehingga terampil di
bidangnya, contohnya montir, sopir dan tukang las.
3. Tenaga kerja tidak terdirik dan tidak
terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak melalui pendidikan dan latihan, misal
tukang sapu.
b. Tenaga kerja menurut sifat kerja
Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang menggunakan pikiran rasa dan
karsa, misal guru, konsultan dan pengacara.
Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fiisk
dalam kegiatan produksi, misalnya pengayuh becak dan kuli pasar.
Faktor Produksi Modal (Turunan)
Faktor produksi modal adalah benda-benda hasil produksi yang digunakan untuk
proses barang dan jasa lain.
Fungsi faktor produksi modal adalah sebagai penunjang dalam mempercepat
atau menambah kemampuan dalam memproduksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan
sumbernya, berikutnya didasarkan pemilikan dan berdasarkan sifatnya.
a.
Pembagian modal
atas dasar sumber
1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri, misal
setoran modal dari pemilik.
2) Modal asing, yaitu modal yang bersumber dari luar perusahaan, misal pinjaman
dari bank atau hasil penjualan obligasi.
b. Pembagian modal atau dasar bentuk
1) Modal konkret, yaitu modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi, misal mesin, gedung, mobil dan peralatan.
2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak memiliki bentuk nyata tetapi mempunyai
nilai bagi perusahaan, contoh hak paten, hak merek.
c. Pembagian modal atas dasar pemilikan
1) Modal individu (perorangan), yaitu modal yang sumbernya dari perorangan dan
hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, misal sewa rumah, bunga
tabungan.
2) Modal masyarakat (umum), yaitu modal yang dimiliki oleh pemerintah dan
digunakan untuk kepentingan umum dan digunakan untuk kepentingan umum dalam
proses produksi misal pelabuhan, pasar, rumah sakit umum.
d. Pembagian modal menurut sifat
1) Modal tetap, yaitu jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang, misal
mesin, bangunan pabrik.
2) Modal lancar, yaitu modal yang habis digunakan dalam satu kali proses
produksi, misal bahan baku.
4. Faktor Produksi Keahlian (Skill) atau Kewirausahaan
Faktor produksi keahlian (skill) atau kewirausahaan adalah keahlian seorang
pengusaha untuk mengelola faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien
dalam menghasilkan barang dan jasa. Hal-hal pokok yang harus dikuasai pengusaha
dalam melakukan kegiatan produksi yaitu sebagai berikut.
a. Planning atau perencanaan
Planning mencakup penetapan tujuan, penyusunan strategi, rencana modal dan
biaya, strategi bisnis, visi dan misi, serta kebijakan alternative.
b. Organizing atau pengorganisasian
Mencakup pengelolaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
perusahaan yang meliputi struktur organisasi, spesialisasi kerja, hubungan
kerja.
c. Actualing atau Pengarahan
Mencakup pengarhaan dan bimbingan serta motivasi terhadap karyawan dalam
menjalankan tugas masing-masing meliputi pengawasan tugas pekerjaan.
d. Controlling atau Pengawasan
Mencakup kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan tujuan perusahaan terhadap
pekerjaan masing-masing bagian.
Perilaku Produsen
Teori perilaku produsen mempelajari bagaimana seorang produsen memilih
kombinasi faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan
sejumlah barang (produk) dan jasa dengan biaya serendah-rendahnya.
Tabel diatas menunjukkan ketika menggunakan 1 orang tenaga kerja. Jagung yang
dihasilkan sebesar 2.000 kg, kemudian pada penggunaan 2 orang tenaga kerja
jagung yang dihasilkan meningkat menjadi 2.500 kg, msekamkin banyak te naga
kerja yang digunakan produksi jagung dihasilkan juga semakin meningkat. Namun
kondisi ini tidak berlangsung terus. Pada saat jumlah tenaga kerja yang
digunakan sebanyak 9 orang produksi jagung sudah maksimal, ketika tenaga kerja
ditambah menjadi 10 orang jagung yang dihasilkan justru menurun sebesar 50 kg.
hubung ini dapt dilihat dari grafik berikut ini.
Bila dihitung produk marginal dari tenaga kerja pertam sampai tenaga kerja
ke-9, kemudian diplat masing-masing produksi tersebut, maka akan diperoleh
karya produk marginal seperti gambar berikut. Menurut nilai marginal utility
inilah yang menunjukkan berlakunya The Law of Diminishing Marginal Utility.
Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi dapt dibedakanmenjadi 4 kelompok antara lain sebagai berikut
a. Rumah tangga keluar
b. Perusahaan
c. Pemerintah
d. Masyarakat luar negeri
5. Rumah Tangga Keluarg
Rumah tangga keluarga adalha asuatu rumah tangga yang menggunakan pendaptan
atau kekayaan dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan rumah
tangga meliputi berikut ini.
a. Memiliki dan menyediakan faktor produksi.
b. Memperoleh imbalan balas jasa atas penyerahan faktor produksi yang berupa
sewa, upah, bunga dan laba.
1) Sewa (rent) adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah
menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misal perusahaan.
2) Upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan
tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam produksi.
3) Bunga adalah balas jasa yang diteirma dari perusahaan karena telah
emnggunakan sejumlah dana untuk modal usaha persuaahan dalam kegaitan produksi.
4) Laba (provit) adalah balas jasa yang diterima karena telah mengorbankan
tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan, sehingga kegiatan ekonomi dapat
terlaksana.
Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut
1) Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor produksi pada perusahaan untuk
kegiatan produksi.
2) Rumah tangga sebagai pemakai (konsumen) barangdan jasa yang dihasilkan perusahaan
lain
6. Perusahaan
Perusahan adalah rumah tangga ekonomi yang memenuhi kebutuhan dengan cara
menghasilkan barang-barang dan jasa atau melakukan kegiatan produksi.
Peranan perusahaan dalam kegiatan ekonomi
a. Sebagai produsen yaitu dengan menghasilkan barang dan jasa yang di butuhkan
oleh rumah tangga, keluarga, pemeirntah bahkan masyarakat luar negeri.
b. Sebagai distributor yaitu sebagai penyalur barang dalam rangka melayani
kepentingan konsumen agar barang yang dibutuhkan tepat waktu dan tepat sasaran.
c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan ini ditujukan untuk
meningkatkan produksi melalui penelitian dan pengembangan.
7. Pemerintah
Pemerintah adalah pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan mengatur kehidupan
ekonomi baik konsumen, produsen, dan distribusi agar kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Peranan pemerintah dalam kegiatan
perekonomian antara lain sebagai berikut :
a. Pengaruh sebagai pengatur
Pengaturan kegaitan ekonomi oleh pemerinah dapt ditempuh melalui peraturan
perundang-undangan disertai tindakan nyata.
b. Pemerintah sebagai pengontrol
Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi pemerintah mempunyai bank sentral yang
berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan.
c. Pemerintah sebagai pengusaha
Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban dalam
masyarakat. Pemerintah menitikan alat pengadian bagi terselenggaranya keadilan
bagi seluruh rakyat.
d. Pemerintah sebagai konsumen
1) Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang dan
jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak. Kegiatan ini dilakukan melalui
BUMN dan BUMD.
2) Pemerintah bertindak sebagai investor dimana pemerintah sebagai penanam
modal baik seluruhnya atua sebagian pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi
di Indonesia.
1. Pengertian dan Fungsi Pasar
Pasar diartikan
sebagi suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dalam ilmu ekonomi, yang
dimaksud Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli Di
dalam kehidupan ekonomi, pasar mempunyai tiga fungsi sebagai berikut:
·
Fungsi Distribusi
·
Fungsi Promosi
·
Fungsi Pembentuk
Harga
2. Bentuk-Bentuk
Pasar
·
Pasar Persaingan
Sempurna, suatu pasar dikatakan sebagai pasar
persaingan sempurna jika penjual dan pembeli sangat banyak, sehingga harga
tidak dapat ditentukan oleh seseorang melainkan oleh kekuatan penawaran dan
permintaan, produsen menjual produk yang homogen dan mobilitas sumber daya
sempurna. Contohnya adalah pasar tradisional
·
Pasar Persaingan
Monopolistik adalah pasar yang terletak diantara
dua bentuk pasar, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
·
Pasar
Oligopoli adalah pasar yang hanya terdapat beberapa
penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. contoh pasar
produk elektronik
·
Pasar
Monopoli adalah pasar yang terdapat satu penjual
yang menguasai perdagangan barang atau jasa, produsen menetapkan sendiri harga
yang diinginkan atau bertindak sebagai penentu harga
·
Pasar Duopoli adalah pasar dimana barang dikuasai oleh dua perusahaan
·
Pasar Monopsoni adalah pasar yang hanya terdapat satu pembeli sedangkan penjualnya
banyak, sehingga pembeli bisa menntukan harga
·
Pasar Oligopsoni adalah pasar yang terdapat beberapa pembeli. masing-masing pembeli
memiliki peran yang cukup besar untuk mempengaruhi harga barang dan jasa
Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa
sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu barang
ditukar dengan barang secara langsung.
Sejarah Uang
Pada jaman dahulu, jual beli dilakukan dengan sistem barter. Barter adalah
perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar barang, setelah barter
orang mulai menggunakan alat pembayaran yang disepakati.
Sebelum menggunakan uang, orang menggunakan barang yang tertentu sebagai alat
pembayaran, misalnya kulit kerang, mutiara, batu permata, tembaga, emas, perak
, manik-manik, dan gigi binatang.
Pada zaman modern uang digunakan sebagai alat pembayaran. dengan menggunakan
uang, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya.
Jenis-Jenis Uang
Jenis-Jenis uang di bagi menjadi dua yaitu:
·
Uang kartal
Uang kartal
adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari.
Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas, mata uang negara kita
adalah Rupiah, uang pertama yang dibuat oleh Indonesia
adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah Bank
Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah adalah Perum
Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).
·
Uang Giral
Uang giral adalah
surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau dikantor pos. Contoh uang
giral, cek, giro pos, wesel dan surat berharga.Uang giral biasanya digunakan
untuk transaksi dengan nilai uang yang sangat besar.
Kegunaan uang ialah Uang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, alat penukar,
alat penentu harga, dan dapat pula di tabung.