RINGKASAN MODUL 3
Tandiyo Pradekso, M. Bayu Widagdo, Melani Hapsari (2013)
Buku
Materi Pokok Produksi Media
Jakarta: Universitas Terbuka.
Modul 3.
Kompetensi Khusus:
Mahasiswa dapat menjelaskan: prinsip dan proses layout, elemen
layout, penerapan layout dalam media grafis.
Tata letak (layout) dipahami sebagai tata letak elemen-elemen
desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan
yang dibawanya, dan merupakan salahsatu proses/tahapan kerja desain.
Kegiatan Belajar 1: Prinsip dan Proses Layout
A. Prinsip Layout
1.
Sequence/Urutan,
juga disebut hirarki/flow/aliran, desainer membuat prioritas dan mengurutkan
dari yang harus dibaca pertama kali sampai ke yang dibaca belakangan. Dengan
demikian pembaca dapat menangkap pesan secara berurutan.
2.
Emphasis/Penekanan,
untuk menggiring perhatian pembaca agar mencerna informasi secara runtut.
Penekanan dapat diciptakan melalui: pembedaan ukuran huruf, huruf yang berbeda,
warna yang kontras, menentukan letak/posisi yang strategis dan menarik
perhatian, mencari bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya.
3.
Balance/Keseimbangan,
merupakan pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Merata bukan
berarti dipenuhi semua, tetapi menghasilkan kesan seimbang.
4.
Unity/Kesatuan,
dengan prinsip kesatuan (saling berkaitan) antara elemen-elemen desain.
B. Proses Layout
1.
Membuat
Konsep, perlu belajar dengan menggunakan pensil dan kertas. Pertanyaan
mendasar: apa tujuan mendesain?, audience?, apa pesannya?, bagaimana pesan
disampaikan?, di mana?, media apa?,
kapan bisa dilihat?
2.
Memilih
Media dan Spesifikasinya, hal ini erat hubungannya antara pengamat, jenis dan
cara membaca media, jarak media dan durasi membaca, sehingga dalam pemilihan
mempertimbangkan: media yang cocok, bahan, ukuran, posisi, kapan. Langkah
berikutnya membuat sketsa.
3.
Membuat
Thumbnails dan Dummy, merupakan perencanaan pengorganisasian layout sehingga
menjadi sketsa yang dituangkan dalam bentuk mini. Thumbnails berguna untuk
menentukan urutan dan pengaturan halaman. Setelah thumbnails kemudian dibuat
dummy atau mock up, yang merupakan contoh desain (sampel).
4.
Merancang
Desain Menggunakan Desktop Publishing, merupakan proses eksekusi (desain secara
keseluruhan) dengan menggunakan media software komputer, namun perlu mengecek ulang untuk memastikan tidak
ada kesalahan desain, meng-convert warna, mengumpulkan font yang akan dipakai
oleh percetakan, memberi penanda bagian yang akan dipotong/dilipat pada akhir
produksi.
5.
Menentukan
Teknik Percetakan: offset, flexografi/cetak tinggi, rorogravure, sablon/cetak
saring/screen printing, digital.
Kegiatan Belajar 2: Element Layout
A. Elemen Teks
1.
Judul/Head/Heading/Headline:
beberapa kata singkat yang mengawali artikel, ukuran lebih besar.
2.
Deck/Blurb/Standfirst:
gambaran singkat tentang topik yang dibahas dalam bodytext, terletak biasanya
antara judul dan bodytext dan berfungsi sebagai pengantar untuk masuk ke
bodytext.
3.
Byline/Credit
Line/Writer’s Credit: berisi nama penulis, jabatan dan letaknya sebelum
bodytext, dapat juga di akhir naskah.
4.
Bodytext/Bodycopy/Copy/Copytext:
isi/naskah/artikel.
5.
Subjudul/Subhead/Crosshead:
berfungsi sebagai judul segmen-segmen dalam artikel yang panjang.
6.
Pull
Quotes/Lifeouts: satu kalimat atau lebih yang mengandung informasi yang penting
yang akan ditekankan. Kalimat ini bisa diambil dari bodytext, dan biasanya
menggunakan tanda buka tutup petik (“).
7.
Caption:
merupakan keterangan singkat yang menyertai elemen visual dan inzet.
8.
Callouts:
seperti caption, tetapi menyertai elemen visual yang memiliki lebih dari satu
keterangan.
9.
Kickers/Eyebrows:
satu atau beberapa kata pendek yang
terletak di atas judul. Bisa juga kickers ini dalam ujud warna atau gambar.
10. Initial Caps: huruf
awal yang berukuran besar dari kata pertama dalam paragraf.
11. Indent: baris
pertama paragraf menjorok ke dalam. Hanging indent: kebalikan dari indent.
12. Lead Line: beberapa
kata pertama atau seluruh kata pada awal paragraf dibedakan hurufnya.
13. Spasi Antarparagraf:
guna membedakan paragraf yang satu dengan yang lainnya.
14. Gabungan Beberapa
Cara: untuk membedakan paragraf yang satu dengan paragraf yang lain.
15. Header & Footer:
header dan footer dapat berisi running head (judul yang muncul pada setiap
halaman), catatatan kaki, nomor halaman dan informasi lain.
16. Running Head/Running
Headline/Running Title/Running Feet/Runners:
17. Catatan
Kaki/Footnote/Referense/Sumber/Resource: berisi detail informasi dari sebagian
tulisan tertentu di dalam naskah.
18. Nomor Halaman/Page
Number
19. Jumps/Jumlines/Continuation
Lines: berupa teks singkat yang menunjukkan sebuah artikel merupakan sambungan dari
halaman-halaman sebelumnya.
20. Signature/Mandatory:
berisi informasi identitas seseorang yang dapat dihubungi.
21. Name Plate: nama
terbitan yang ditempatkan di bagian depan terbitan dan dibuat dengan cetakan
lebih besar.
22. Mashead: area dari
sebuah terbitan yang berisi informasi tentang penerbitnya (nama staf,
kontributor, cara berlangganan, alamat & logo penerbit, dll.)
B. Elemen Visual
1.
Foto:
untuk kredibilitas dalam pemberian kesan dengan foto berwarna.
2.
Artworks:
karya seni atau ilustrasi agar lebih akurat dalam menggambarkan sesuatu pesan.
3.
Informational
Graphics/Infographics: agar tidak membosankan, maka fakta dan data disajikan
dalam bentuk grafik, tabel, diagram, bagan, peta, dll.
4.
Garis/Rules: untuk memberikan kesan estetis, membagi suatu
aren, penyeimbang berat dan pengikat kesatuan desain.
5.
Kontak/Box/Bingkai/Frame:
agar elemen visual lebih tampak rapi.
6.
Inzet/Insert/Inline
Graphics: elemen yang lebih kecil dari
elemen visual dan berfungsi untuk memberi informasi pendukung.
7.
Point/Bullets:
untuk memberi poin-poin penjelasan suatu daftar/list.
C. Invisible Element
Invisible elements merupakan fondasi atau
kerangka yang berfungsi sebagai acuan penempatan semua elemen layout lainnya.
Elemen ini dirancang lebih dulu, baru kemudian elemen teks dan visual, namun
elemen ini tidak tampak dalam cetakan. Elemen ini berfungsi sebagai pembentuk
unity dari seseluruhan layout.
1.
Margin:
untuk menentukan jarak antara pinggir kertas dengan ruang yang akan ditempati
oleh elemen-elemen layout agar estetika terjaga.
2.
Grid:
merupakan kolom dengan garis-garis vertikal dan horizontal yang berfungsi untuk
1.
mempermudah
dalam menentukan letak elemen layout dan mempertahankan konsistensi dan
kesatuan layout.
Kegiatan Belajar 3: Penerapan Layout Dalam Media Cetak
A. Ukuran Kertas
Internasional & Produk Desain Grafis
Media dengan ukuran dan bentuk berbeda
membutuhkan cara penerapan layout yang berbeda.
1.
Kartu
Nama/Business Card/Name Card. Standar ukuran kertas, kecuali Amerika, Kanada
dan Indonesia, dengan ISO 216 yang
terdiri dari seri A, B dan C. Ukuran kartu nama: 5,5 x 9 cm. dengan usur-unsur:
logo, nama, jabatan, alamat, telepon, fax, email atau website.
2.
Kertas
Surat/Kop Surat/Letterhead, umumnya berukuran 21 x 29,7 cm (A4) dengan
unsur-unsur: logo, alamat, telepon, fax, email atau website.
3.
Amplop/Envelope,
berukuran 11 x 23 cm dengan unsur-unsur: logo, alamat, telepon, fax, email atau
website.
4.
Amplop
Besar/Envelope, berukuran di atas 8,5 x 13 inchi dengan unsur-unsur: logo,
alamat, telepon, fax, email atau website. Isi dalam amplop besar tidak perlu
dilipat.
5.
Flier/Flyer/Handbill/Brosur
Tanpa Lipatan/Selebaran, berukuran A4, A5, atau A4 dibagi 3 dan berfungsi
sebagai media untuk publisitas suatu produk/service/acara/jasa kuliner.
6.
Brosur/Broschure/Leaflet,
bisa berbentuk lipatan atau tidak dan berukuran lebih besar dari flier. Elemen
yang ada seperti dalam flier, namun membutuhkan desain layout yang lebih
beragam.
7.
Poster/Plakat/Placard,
berukuran variasi: A4, A3, A2 (24 x 36 inchi), A1 atau lebih. Dalam Poster,
elemen teks lebih utama.
8.
Booklet,
merupakan media publikasi yang dapat menampung cukup banyak informasi, karena
memiliki beberapa halaman. Booklet dapat diartikan sebagai buku kecil, ada yang
menyamakan sebagai leaflet, brosur, flier.
9.
Buku,
berfungsi sebagai penyampai informasi, berupa ceritera, pengetahuan, laporan,
dll., dengan ukuran A6, A5, A4, A3, B6, B5.
10. Majalah, berfungsi
sebagai penyampai informasi, menjual produk, menyebarkan paham,
11. pendidikan, dll.,
dengan ukuran sekitar A4.
12. Surat
Kabar/Koran/Tabloid, berfungsi sebagai penyaji berita-berita aktual, media
periklanan, dll. Dengan ukuran lebar 13,5 atau 11,5 inchi.
B. Tripografi Dalam Layout
1.
Memilih
Jenis Huruf dan Ukurannya, jenis huruf
yang berbeda memiliki ukuran yang berbeda, sehingga ada yang menyarankan
pada bagian naskah digunakan 9-12 point, di bawah 9 point untuk caption. Jika
perlu dalam membuat disain harus dimulai dengan membuat dummy dengan mencetak
judul, isi, caption dan elemen lain melalui printer.
2.
Menentukan
Letter Spacing, World Spacing, dan Leading. Letter spacing merupakan jarak
antar huruf/karakter guna meningkatkan keterbacaan. World spacing merupakan
jarak antar kata. Leading merupakan jarak atar baris (yang terpenting adalah
jangan sampai ekor huruf menjulur ke
bagian baris bawahnya atau sebaliknya).
3.
Tips
Penerapan Ukuran Huruf, untuk leading bodytext dengan menambahkan 2 point dari
huruf yang dipakai dalam dalam naskah.
4.
Lebar
Paragraf. Lebar paragraf akan memberikan kenyamanan dalam membaca. Lebar
paragaf akan ditentukan oleh ukuran huruf. Huruf yang kecil dapat diguunakan
ukuran paragraf yang sempit, sedangkan jika memakai huruf yang besar, lebar
paragraf harus ditambah (8-12 kata per baris atau 50-80 karakter per baris, ada
yang memberikan saran 7-10 kata per baris, 35-45 karakter per baris.
Download e-book/PDF
Koq tega ya, ambil ringksan trus diupload kembali????????????
ReplyDeletesaya sudah menyertakan sumber karangan / artikel tersebut.. jika beliau yang membuat artikel/ ringkasan meminta saya untuk menghapus konten ini akan segera mungkin kami hapus.. tujuan kami hanya berbagi.. kami tidak meminta donasi atau memperjualbelikan konten/ artikel yang di share di blog ini..
ReplyDelete