Sunday, September 15, 2013

Ringkasan Mata Kuliah Produksi Media Modul 2 - S1 Perpus Universitas Terbuka 2013





RINGKASAN MODUL 2
Tandiyo Pradekso, M. Bayu Widagdo, Melani Hapsari (2013) 
Buku Materi Pokok Produksi Media 
Jakarta: Universitas Terbuka.
Modul 2.



RINGKASAN MODUL 2
Tandiyo Pradekso, M. Bayu Widagdo, Melani Hapsari (2013) Buku Materi Pokok Produksi
Media Jakarta: Universitas Terbuka.
Modul 2.


Kompetensi Khusus:
Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dan tujuan desain komunikasi visual, unsur dasar desain grafis, produk-produk desain grafis, pesan visual dalam desain grafis.
Dalam kehidupan, manusia tidak lepas dari produk-produk seni desain. Semua yang tampak di sekitar merupakan merupakan hasil produk desain. Dalam bidang komunikasi, khususnya aspek visualnya, berkembang pesat dan bersinergi dengan dunia desain, sehingga menghasilkan desain komunikasi visual.

Kegiatan Belajar 1: Desain Grafis dan Komunikasi Visual

A.  Desain Grafis
1.  Seni Desain dan Komunikasi Visual
Untuk menghasilkan desain grafis diperlukan perangkat lunak komputer, teori seni dan desain, serta ilmu komunikasi. Perangkat lunak merupakan sarana untuk menghasilkan seni desain. Seni desain diperlukan guna keteraturan dan keindahan ketika mendesain publikasi, sedangkan ilmu komunikasi untuk memposisikan desainer sebagai komunikator yang sedang menyusun yang akan disampaikan kepada sasaran. Oleh karena itu, desainer grafis harus memadukan skill, soul, dan touch. Dengan penggunakaan perangkat lunak komputer, penataan letak yang tepat, dan dengan konsep seni, maka pesan akan efektif diterima sasaran. Konsep desain grafis: kesederhanaan, keseimbangan, kesatuan, penekanan dan repetisi. Sedangkan elemen-elemen yang digunakan dalam desain grafis: garis, bentuk, ruang, tekstur, dan warna guna menghasilkan nilai estetis dan nilai ekstra. 

2.  Fungsi dan Tujuan Desain Komunikasi Visual
Fungsi desain komunikasi visual antara lain: mengarahkan interpretasi, memberi inspirasi, informasi dan menggerakkan untuk beraksi. Adapun tujuan desain komunikasi visual antara lain: identifikasi (mengarahkan pada pengenalan identitas), informasi (memberikan pengetahuan baru), promosi (provokasi/hasutan), persuasi ajakan,  propaganda (berhubungan dengan pencitraan), serta ambience (pengggarapan lingkungan).



3.  Unsur Dasar Desain Grafis
Garis, berfungsi sebagai pemisah elemen garis yang satu dengan yang lainnya dalam satu bidang halaman, memisahkan antara dua bagian publikasi yang dibedakan/ditekankan, dan terdiri dari: vertikal, horisontal, diagonal, kurva.
Bentuk, terjadi karena adanya batasan sebuah kontur (garis), batasan yang dibedakan oleh warna, atau adanya  arsiran.
Ruang, (white space/ruang kosong), berfungsi: sebagai jeda yang memberikan peluang bagi mata yang memandang untuk istirahat sejenak agar tidak lelah; sebagai pemisah antar kolom dalam surat kabar atau majalah; untuk memberi kesan desain yang lapang dan rapi.
Tekstur, merupakan sifat dan kualitas fisik permukaan suatu bahan: kasam, mengkilap, pudar, kusam. 
Warna,  warna yang sama akan diterima secara berbeda oleh orang lain. Warna suatu objek
ditentukan oleh cahaya yang jatuh pada objek  tersebut kemudian dipantulkan ke retina mata.
Warna objek dapat ditentukan oleh perbedaan cahaya yang jatuh. Warna digolongkan: hue (warna dasar: merah, kuning, hijau), saturation (kadar kecemerlangan warna hue), lightness (tingkat gelap-terang warna).

4.  Produk-produk Desain Grafis
Produk desain grafis (sitepu, 2009:23-24):
a.    Dokumen yang bersifat persuasif: undangan, iklan, poster, selebaran, prospektus, brosur, permohonan undangan, dll.
b.    Dokumen yang menunjukkan identitas: kartu nama, srtifikat, ijasah, dll.
c.    Dokumen yang memberikan informasi: proposal, jadwal, daftar produk, program, dll.
d.    Publikasi berkala: surat kabar, majalah, laporan penelitian, jurnal, dll.
e.    Dokumen yang menghendaki jawaban: daftar isian riwayat hidup, formulir, lembar soal, dll.
f.     Dokumen yang memberikan referensi: kalender, direktori, buku telepon, buku alamat, dll.
g.    Dokumen yang menunjukkan suatu proses: kurikulum, manual kerja, manual latihan, resep makanan, dll.



5.  Pesan Visual Dalam Desain
Agar pesan visual dapat dipahami oleh sasaran sesuai dengan kemauan komunikator, maka diperlukan tahapan-tahapan yang terstruktur. Tahapan dalam merumuskan pesan: 
    Melahirkan pesan, dengan pendekatan: berkomunikasi dengan sasaran, memperhatikan saran tim kerja, menggunakan beberapa kerangka kerja deduktif formal. Jenis pesan: rasional, moral, emosional.
    Mengevaluasi pesan: pesan dapat menimbulkan keinginan (menggerakkan keinginan maupun aksi), pesan mempunyai sifat eksklusif (mudah dipahami), mempunyai sifat dapat dipercaya (masuk akal).
    Memilih pesan, apa yang akan disampaikan.
    Menyampaikan pesan, bagaimana cara menyampaikan, gaya dan pendekatan visualisasi.

B.  Komunikasi Visual
Media komunikasi bergerak dari yang sangat tradisional ke modern dengan pemanfaatan media teknologi. Komunikasi visual merupakan penguatan dari pesan yang disampaikan melalui komunikasi lisan. 
1.    Media Komunkasi Visual, merupakan media yang membawa pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan. Media komunikasi visual merupakan media produk desain grafis. 
2.    Delapan Aspek atau Perspektif Untuk Analisis Citra Visual: etis, historis, kultural, personal, kritikal, estetik, pragmatis, dan nilai tambah.

Kegiatan Belajar 2: Prinsip-prinsip Estetika dalam Organisasi Desain Visual dan Proses Desain Komunikasi Visual

A.  Prinsip-prinsip Estetika Dalam Organisasi Desain Visual
Dalam desaian visual diperlukan kualitas estetika, karena pesan visual yang ada di dalamnya akan dimaknai, dinilai dan diinterpretasikan oleh masing-masing individul. Untuk itu diperlukan:
1.      Proporsi, guna: menciptakan harmoni, bentuk lebih menarik, meningkatkan fungsi, menciptakan kesan.
2.      Geometri dan Rasio, berguna untuk menyederhanakan hubungan visual yang kompleks.
3.      Golden Section (hubungan proporsional antara dua bagian garis/line atau dua dimensi dari figur: pendek: panjang), yang berguna untuk menciptakan keindahan dan harmoni.
 B.  Persepsi Figur dan Bentuk
Merupakan kajian berkenaan dengan aturan dan prinsip persepsi visual, kualitas figur dan bentuk, preferensi, fungsi/manfaat bentuk objek-objek visual, serta apa yang dapat dipahami dari hubungan/kombinasi antara objek visual yang satu dengan yang lain sehingga membuat pemahaman baru (Safanayong, 2006: 41).
1.  Persepsi Bentuk Dua dan Tiga Dimensional
Persepsi yang berbenda terhadap bentuk dua dan tiga demensi  yang dilakukan oleh anak dan orang dewasa. Persepsi yang berbeda ini didasarkan pada pengalaman, sehingga orang dewasapun akan menghasilkan persepsi yang berbeda. Proses persepsi bersifat kompleks: memahami garis luar (contur), kemudian warna, value, dan tekstur. Setelah itu, menerima informasi visual, kemudian menggolongkan dan mengenali image, menghubungkan dengan bentuk dengan objek yang lain yang dipahami/dikenal sebelumnya. Jika objek belum dikenal, maka akan memerlukan waktu yang lama. Kemudian timbul menggambarkan objek tersebut. Identifikasi akan lebih dalam apabila digabungkan dengan pengalaman masa lalu (terhadap image yang telah dipahami). 
2.  Persepsi Bentuk Dua Dimensi
Bentuk dua demensi yang sederhana akan mudah dipersepsikan jika dibandingkan dengan bentuk dua demensi yang kompleks. Oleh karena itu, dalam desain grafis diperlukan desain yang mudah diidentifikasi, dan mudah diingat.

C.  Gestalt dan Persepsi Visual
Gestalt (bahasa Jerman: bentukÆ utuh, konfigurasi). Dalam teori Gestalt dijelaskan ada keterkaitan persepsi visual, memori, dan asosiasi pikiran dengan pengetahuan, psikologi sosial, dan psikologi seni.
Konfigurasi bentuk akan dipersepsi jika ada bentuk lain berdekatan. Persepsi bentuk dimulai yang paling sederhana, terbaik, paling tepat, objek tidak tunggal, dan menyesuaikan apa yang dipikirkan.
Komposisi seni visual: kemiripan (similarity), kedekatan (proximitry), penutupan (closure), kontinuitas (continuity), figur latar (figure ground). Sedangkan komposisi/organisasi visual: keseimbangan, keserasian, repetisi, irama, kontras, gerak, kedalaman, arah, dominasi/penekanan.



D.  Sifat Tanda
Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik dan dapat diterima oleh indera manusia yang menggambarkan atau menandakan sesuatu kepada seseorang (interpreter) dalam beberapa konteks.
Tanda yang diciptakan oleh komunikator berguna untuk menyampaikan pesan (message) dan makna (meaning) sebuah sign. Sign yang sama akan dapat dimaknai berbeda oleh orang yang berbeda. Sifat tanda: primer (eksplisit, tersurat, denotatif/lugas/sebenarnya), konkrit, langsung, sekunder (implisit, tersirat, konotatif, abstrak, tidak langsung). Sign akan efektif jika bentunya lazim (common) baik bagi pengirim maupun penerima.

E.  Pengertian Makna (The Meaning of Meaning) 
“Makna” bersifat subyektif, merupakan respon internal, diperoleh untuk menstimulir sikap, ekspresi atau perilaku eksternal. Makna dalam desain grafis merupakan pemikiran/gagasan yang dipersepsikan atau sebagai reaksi untuk mempengaruhi/membangkitkan rangsangan kepada seseorang dalam bentuk tanda visual.

F.  Signal, Sign dan Symbol
Sign dibedakan: signal (sinyal yang berhubungan secara sebab-akibat: orang pintar minum…..), sign (apa yang digambarkan dan ditandakan memiliki konteks  kebudayaan yang sama: logo polo yang menggambarkan olahraga bagi kelas tinggi/bangsawan Inggris), symbol (bila yang digambarkan dan ditandakan tidak memiliki hubungan:  lingkaran hijau pada kemasan obat, sebagai tanda obat bebas).

G.  Bahasa Perlambangan (Figuratif)
Empat bentuk bahasa perlambangan sebagai pendekatan visualisasi:  simile (istilah perbandingan), metaphor (menggunakan kiasan),  allegory (merupakan mengembangan dari metaphor),  symbolisme (menggunakan simbol untuk mengekspresikan arti yang kompleks).




Download e-book/PDF
 

0 comments:

Post a Comment