RINGKASAN MODUL 2
Tandiyo Pradekso, M. Bayu Widagdo, Melani Hapsari (2013)
Buku Materi Pokok Produksi Media
Jakarta: Universitas Terbuka.
Modul 2.
RINGKASAN MODUL 2
Tandiyo Pradekso, M. Bayu Widagdo, Melani Hapsari (2013) Buku
Materi Pokok Produksi
Media Jakarta: Universitas Terbuka.
Modul 2.
Kompetensi Khusus:
Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dan tujuan desain komunikasi
visual, unsur dasar desain grafis, produk-produk desain grafis, pesan visual
dalam desain grafis.
Dalam kehidupan, manusia tidak lepas dari produk-produk seni
desain. Semua yang tampak di sekitar merupakan merupakan hasil produk desain.
Dalam bidang komunikasi, khususnya aspek visualnya, berkembang pesat dan
bersinergi dengan dunia desain, sehingga menghasilkan desain komunikasi visual.
Kegiatan
Belajar 1: Desain Grafis dan Komunikasi Visual
A. Desain Grafis
1. Seni Desain dan
Komunikasi Visual
Untuk menghasilkan desain grafis
diperlukan perangkat lunak komputer, teori seni dan desain, serta ilmu
komunikasi. Perangkat lunak merupakan sarana untuk menghasilkan seni desain.
Seni desain diperlukan guna keteraturan dan keindahan ketika mendesain
publikasi, sedangkan ilmu komunikasi untuk memposisikan desainer sebagai
komunikator yang sedang menyusun yang akan disampaikan kepada sasaran. Oleh
karena itu, desainer grafis harus memadukan skill, soul, dan touch. Dengan
penggunakaan perangkat lunak komputer, penataan letak yang tepat, dan dengan
konsep seni, maka pesan akan efektif diterima sasaran. Konsep desain grafis:
kesederhanaan, keseimbangan, kesatuan, penekanan dan repetisi. Sedangkan elemen-elemen
yang digunakan dalam desain grafis: garis, bentuk, ruang, tekstur, dan warna
guna menghasilkan nilai estetis dan nilai ekstra.
2. Fungsi dan Tujuan Desain
Komunikasi Visual
Fungsi desain komunikasi visual antara
lain: mengarahkan interpretasi, memberi inspirasi, informasi dan menggerakkan
untuk beraksi. Adapun tujuan desain komunikasi visual antara lain: identifikasi
(mengarahkan pada pengenalan identitas), informasi (memberikan pengetahuan
baru), promosi (provokasi/hasutan), persuasi ajakan, propaganda (berhubungan dengan pencitraan),
serta ambience (pengggarapan lingkungan).
3. Unsur Dasar Desain Grafis
Garis, berfungsi sebagai pemisah elemen
garis yang satu dengan yang lainnya dalam satu bidang halaman, memisahkan
antara dua bagian publikasi yang dibedakan/ditekankan, dan terdiri dari:
vertikal, horisontal, diagonal, kurva.
Bentuk, terjadi karena adanya batasan
sebuah kontur (garis), batasan yang dibedakan oleh warna, atau adanya arsiran.
Ruang, (white space/ruang kosong),
berfungsi: sebagai jeda yang memberikan peluang bagi mata yang memandang untuk
istirahat sejenak agar tidak lelah; sebagai pemisah antar kolom dalam surat
kabar atau majalah; untuk memberi kesan desain yang lapang dan rapi.
Tekstur, merupakan sifat dan kualitas
fisik permukaan suatu bahan: kasam, mengkilap, pudar, kusam.
Warna,
warna yang sama akan diterima secara berbeda oleh orang lain. Warna
suatu objek
ditentukan oleh cahaya yang jatuh pada
objek tersebut kemudian dipantulkan ke
retina mata.
Warna objek dapat ditentukan oleh
perbedaan cahaya yang jatuh. Warna digolongkan: hue (warna dasar: merah,
kuning, hijau), saturation (kadar kecemerlangan warna hue), lightness (tingkat
gelap-terang warna).
4. Produk-produk Desain
Grafis
Produk desain grafis (sitepu,
2009:23-24):
a.
Dokumen
yang bersifat persuasif: undangan, iklan, poster, selebaran, prospektus,
brosur, permohonan undangan, dll.
b.
Dokumen
yang menunjukkan identitas: kartu nama, srtifikat, ijasah, dll.
c.
Dokumen
yang memberikan informasi: proposal, jadwal, daftar produk, program, dll.
d.
Publikasi
berkala: surat kabar, majalah, laporan penelitian, jurnal, dll.
e.
Dokumen
yang menghendaki jawaban: daftar isian riwayat hidup, formulir, lembar soal,
dll.
f.
Dokumen
yang memberikan referensi: kalender, direktori, buku telepon, buku alamat, dll.
g.
Dokumen
yang menunjukkan suatu proses: kurikulum, manual kerja, manual latihan, resep
makanan, dll.
5. Pesan Visual Dalam Desain
Agar pesan visual dapat dipahami oleh
sasaran sesuai dengan kemauan komunikator, maka diperlukan tahapan-tahapan yang
terstruktur. Tahapan dalam merumuskan pesan:
• Melahirkan pesan,
dengan pendekatan: berkomunikasi dengan sasaran, memperhatikan saran tim kerja,
menggunakan beberapa kerangka kerja deduktif formal. Jenis pesan: rasional,
moral, emosional.
• Mengevaluasi pesan:
pesan dapat menimbulkan keinginan (menggerakkan keinginan maupun aksi), pesan
mempunyai sifat eksklusif (mudah dipahami), mempunyai sifat dapat dipercaya
(masuk akal).
• Memilih pesan, apa
yang akan disampaikan.
• Menyampaikan pesan,
bagaimana cara menyampaikan, gaya dan pendekatan visualisasi.
B. Komunikasi Visual
Media komunikasi bergerak dari yang
sangat tradisional ke modern dengan pemanfaatan media teknologi. Komunikasi
visual merupakan penguatan dari pesan yang disampaikan melalui komunikasi
lisan.
1.
Media
Komunkasi Visual, merupakan media yang membawa pesan-pesan yang diterima
melalui penglihatan. Media komunikasi visual merupakan media produk desain
grafis.
2.
Delapan
Aspek atau Perspektif Untuk Analisis Citra Visual: etis, historis, kultural,
personal, kritikal, estetik, pragmatis, dan nilai tambah.
Kegiatan Belajar 2:
Prinsip-prinsip Estetika dalam Organisasi Desain Visual dan Proses Desain
Komunikasi Visual
A. Prinsip-prinsip Estetika
Dalam Organisasi Desain Visual
Dalam desaian visual diperlukan kualitas
estetika, karena pesan visual yang ada di dalamnya akan dimaknai, dinilai dan
diinterpretasikan oleh masing-masing individul. Untuk itu diperlukan:
1.
Proporsi,
guna: menciptakan harmoni, bentuk lebih menarik, meningkatkan fungsi,
menciptakan kesan.
2.
Geometri
dan Rasio, berguna untuk menyederhanakan hubungan visual yang kompleks.
3.
Golden
Section (hubungan proporsional antara dua bagian garis/line atau dua dimensi
dari figur: pendek: panjang), yang berguna untuk menciptakan keindahan dan
harmoni.
B. Persepsi Figur dan Bentuk
Merupakan kajian berkenaan dengan aturan
dan prinsip persepsi visual, kualitas figur dan bentuk, preferensi,
fungsi/manfaat bentuk objek-objek visual, serta apa yang dapat dipahami dari
hubungan/kombinasi antara objek visual yang satu dengan yang lain sehingga
membuat pemahaman baru (Safanayong, 2006: 41).
1.
Persepsi Bentuk Dua dan Tiga Dimensional
Persepsi yang berbenda terhadap bentuk
dua dan tiga demensi yang dilakukan oleh
anak dan orang dewasa. Persepsi yang berbeda ini didasarkan pada pengalaman,
sehingga orang dewasapun akan menghasilkan persepsi yang berbeda. Proses
persepsi bersifat kompleks: memahami garis luar (contur), kemudian warna,
value, dan tekstur. Setelah itu, menerima informasi visual, kemudian
menggolongkan dan mengenali image, menghubungkan dengan bentuk dengan objek
yang lain yang dipahami/dikenal sebelumnya. Jika objek belum dikenal, maka akan
memerlukan waktu yang lama. Kemudian timbul menggambarkan objek tersebut.
Identifikasi akan lebih dalam apabila digabungkan dengan pengalaman masa lalu
(terhadap image yang telah dipahami).
2.
Persepsi Bentuk Dua Dimensi
Bentuk dua demensi yang sederhana akan
mudah dipersepsikan jika dibandingkan dengan bentuk dua demensi yang kompleks.
Oleh karena itu, dalam desain grafis diperlukan desain yang mudah diidentifikasi,
dan mudah diingat.
C. Gestalt dan Persepsi
Visual
Gestalt (bahasa Jerman: bentukÆ utuh,
konfigurasi). Dalam teori Gestalt dijelaskan ada keterkaitan persepsi visual,
memori, dan asosiasi pikiran dengan pengetahuan, psikologi sosial, dan
psikologi seni.
Konfigurasi bentuk akan dipersepsi jika
ada bentuk lain berdekatan. Persepsi bentuk dimulai yang paling sederhana,
terbaik, paling tepat, objek tidak tunggal, dan menyesuaikan apa yang
dipikirkan.
Komposisi seni visual: kemiripan
(similarity), kedekatan (proximitry), penutupan (closure), kontinuitas (continuity),
figur latar (figure ground). Sedangkan komposisi/organisasi visual:
keseimbangan, keserasian, repetisi, irama, kontras, gerak, kedalaman, arah,
dominasi/penekanan.
D. Sifat Tanda
Tanda merupakan sesuatu yang bersifat
fisik dan dapat diterima oleh indera manusia yang menggambarkan atau menandakan
sesuatu kepada seseorang (interpreter) dalam beberapa konteks.
Tanda yang diciptakan oleh komunikator
berguna untuk menyampaikan pesan (message) dan makna (meaning) sebuah sign.
Sign yang sama akan dapat dimaknai berbeda oleh orang yang berbeda. Sifat
tanda: primer (eksplisit, tersurat, denotatif/lugas/sebenarnya), konkrit,
langsung, sekunder (implisit, tersirat, konotatif, abstrak, tidak langsung).
Sign akan efektif jika bentunya lazim (common) baik bagi pengirim maupun
penerima.
E. Pengertian Makna (The
Meaning of Meaning)
“Makna” bersifat subyektif, merupakan
respon internal, diperoleh untuk menstimulir sikap, ekspresi atau perilaku
eksternal. Makna dalam desain grafis merupakan pemikiran/gagasan yang
dipersepsikan atau sebagai reaksi untuk mempengaruhi/membangkitkan rangsangan
kepada seseorang dalam bentuk tanda visual.
F. Signal, Sign dan Symbol
Sign dibedakan: signal (sinyal yang
berhubungan secara sebab-akibat: orang pintar minum…..), sign (apa yang
digambarkan dan ditandakan memiliki konteks
kebudayaan yang sama: logo polo yang menggambarkan olahraga bagi kelas
tinggi/bangsawan Inggris), symbol (bila yang digambarkan dan ditandakan tidak
memiliki hubungan: lingkaran hijau pada
kemasan obat, sebagai tanda obat bebas).
G. Bahasa Perlambangan
(Figuratif)
Empat bentuk bahasa perlambangan sebagai
pendekatan visualisasi: simile (istilah
perbandingan), metaphor (menggunakan kiasan),
allegory (merupakan mengembangan dari metaphor), symbolisme (menggunakan simbol untuk
mengekspresikan arti yang kompleks).
Download e-book/PDF
0 comments:
Post a Comment