Wednesday, October 29, 2014

RANGKUMAN MATERI PUST 2226 - MATERI POKOK PSIKOLOGI PERPUSTAKAAN




RANGKUMAN MATERI PUST 2226 MATERI POKOK PSIKOLOGI PERPUSTAKAAN

Dra. Nina A. Martini, M.Lib; Ida Farida M.Lib; 2010; Materi Pokok Psikologi Perpustakaan. Modul 1-9. PUST 2226. 3 sks; Jakarta; Universitas Terbuka.


MODUL 1
PSIKOLOGI : DEFINISI, SEJARAH, DAN METODE

KEGIATAN BELAJAR 1
DEFINISI PSIKOLOGI

Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik yang dapat diamati secara langsung ataupun proses mental yang hanya dapat diketahui melalui metode tertentu. Sebagai suatu ilmu, psikologi harus mengikuti kaidah ilmu pengetahuan yang berdasarkan metode ilmiah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul. Selain itu psikologi juga merupakan ilmu terapan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari termasuk juga di perpustakaan.

KEGIATAN BELAJAR 2
SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI

Secara umum perkembangan psikologi dibagi menjadi 2 fase. Fase pertama adalah ketika psikologi sebagai bagian dari ilmu lain. Pada awalnya psikologi menjadi bagian dari filsafat. Kira-kira abad ke-7 para ahli ilmu faal mulai tertarik mempelajari gejala kejiwaan. Pada saat itu, psikologi menjadi bagian dari ilmu pengetahuan alam. Fase ke dua adalah ketika psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri yaitu sekitar akhir abad 19. Berdirinya psikologi ditandai dengan dibangunnya laboratorium pertama di Leipzig oleh Wilhelm Wundt. Setelah psikologi berdiri sendiri, lambat laun para ahli psikologi mengembangkan sistematika dan metodenya sendiri-sendiri, sehingga timbul berbagai aliran dalam psikologi.
Pada perkembangannya ada tiga aliran yang sangat berpengaruh, yaitu psikodinamika, behaviorisme, dan humanistik. Aliran psikodinamika menitikberatkan pada pemikiran-pemikiran yang berasal dari alam ketidaksadaran, konflik antara insting biologis dengan tuntutan masyarakat, serta pengalaman masa kecil seseorang. Aliran behavioristik, sebaliknya, menitikberatkan pada tingkah laku yang dapat diobservasi dan diukur. Tingkah laku merupakan hasil belajar kondisioning. Sedangkan aliran humanistik menitikberatkan pada potensi-potensi positif dalam kepribadian. Aliran ini berpendapat bahwa manusia memiliki kebebasan kehendak. Manusia tidak tergantung pada dorongan-dorongan yang tidak disadarinya dan tidak pula tergantung pada lingkungannya.
Cakupan psikologi sangat luas. Hal ini menyebabkan psikologi berkembang menjadi berbagai cabang yang menitikberatkan pada salah satu aspek tingkah laku antara lain psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi eksperimen, psikologi klinis, psikologi industri dan organisasi.

KEGIATAN BELAJAR 3
METODE PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI

Metode eksperimen, observasi, wawancara, kuesioner, dan pemeriksaan psikologis (psikotes) adalah metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkah laku. Metode-metode tersebut dapat pula diaplikasikan untuk mengukur tingkah laku pemakai ataupun staf perpustakaan.

MODUL 2
BELAJAR

KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN BELAJAR

Belajar merupakan perubahan tingkah laku berdasarkan pengalaman. Tingkah laku yang berubah biasanya permanen dan meliputi tingkah laku yang terlihat dan tidak terlihat. Belajar meliputi tingkah laku kompleks yang dipelajari untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar secara efektif.

KEGIATAN BELAJAR 2
TEORI-TEORI BELAJAR

Kegiatan Belajar 2 ini membahas tiga teori belajar, kondisioning klasik, kondisioning operan, dan teori belajar kognitif. Kondisioning klasik menjelaskan bahwa perubahan perilaku terjadi karena organisme atau individu belajar mengasosiasikan antara satu stimulus dengan stimulus lainnya yang akhirnya akan menghasilkan conditioned respons.
Faktor-faktor penting agar kondisioning klasik terjadi harus diperhatikan. Prinsip-prinsip kondisioning klasik seperti penghapusan, pengulangan spontan, generalisasi dan diskriminasi merupakan hasil dari manipulasi stimulus. Teori belajar kondisioning operan menjelaskan bagaimana organisme atau belajar bahwa respons yang diberikan akan menghasilkan konsekuensi tertentu. Prinsip-prinsip belajar kondisioning yang merupakan hasil manipulasi hubungan antara respons dan reinforcement meliputi penghapusan, pengulangan spontan, generalisasi, dan diskriminasi. Jenis-jenis reinforcement dan penjadwalan reinforcement juga merupakan bagian pembentukan tingkah laku pada kondisioning operan. Teori belajar kondisioning klasik dan kondisioning operan menitik beratkan pada perubahan tingkah laku yang nyata saja.
Teori belajar kognitif memberikan pandangan baru mengenai belajar. Menurut teori ini belajar dapat saja terjadi pada proses mental organisme atau individu. Perubahan tingkah laku dari hasil belajar tidak selalu berupa tingkah laku yang terlihat saja tetapi juga mencakup tingkah laku yang tidak terlihat nyata. Ada 3 jenis belajar kognitif dibahas, yaitu belajar melalui observasi,insight learning, dan latent learning.


KEGIATAN BELAJAR 3
PENERAPAN TEORI BELAJAR DALAM KEGIATAN DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT INFORMASI LAINNYA

Aplikasi kondisioning operan di perpustakaan berkaitan dengan emosi yang dirasakan pemakai terhadap pelayanan perpustakaan. Perpustakaan adalah neutral stimulus yang menjadiconditioned stimulus setelah diasosiasikan dengan pelayanan perpustakaan. Kondisioning klasik juga berpengaruh dalam membangun suasana kerja di perpustakaan. Penerapan kondisioning operan di perpustakaan berhubungan dengan bagaimana kita menciptakan konsekuensi yang positif atau reinforcement kepada pengunjung perpustakaan sehingga kita dapat meningkatkan tingkah lakunya untuk datang ke perpustakaan.
Di samping itu reinforcement perlu dilakukan dengan menggunakan penjadwalan yang tepat untuk menghasilkan respons yang diinginkan. Aplikasi teori belajar yang terakhir adalah teori belajar kognitif. Menjadi model yang baik, memberikan kesempatan pada pustakawan untuk memahami lingkungannya serta mengakrabkan pemakai dengan perpustakaan adalah contoh-contoh penerapan belajar kognitif di perpustakaan.

MODUL 3
MOTIVASI

KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN MOTIVASI

Motivasi berasal dari kata motion atau gerakan. Motivasi dalam psikologi berarti tingkah laku yang terarah untuk mencapai tujuan. Untuk memahami motivasi maka kita perlu memahami hubungan motivasi dengan dorongan dan kebutuhan serta konsep homeostatis. Homeostatis adalah kecenderungan tubuh kita untuk mempertahankan keseimbangan fisiologis dan keseimbangan psikologis. Namun kita tidak selalu mencapai keseimbangan sehingga kita mengalami frustasi. Frustasi adalah tidak tercapainya tujuan yang kita inginkan dikarenakan adanya halangan atau rintangan. Halangan dapat berupa rintangan yang bersifat pribadi, lingkungan ataupun konflik yang dihadapi. Konflik adalah keadaan yang mengharuskan kita memilih antara dua atau lebih stimuli atau situasi. Situasi yang dihadapi dapat memiliki karakteristik mendekat/mendekat, menjauh/menjauh, dan mendekat/menjauh berganda.


KEGIATAN BELAJAR 2
TEORI-TEORI MOTIVASI

Berbagai teori motivasi dibahas untuk memberikan wawasan mengenai apa yang memotivasi individu melakukan tingkah laku tertentu. Teori motivasi yang dikemukakan Maslow menyatakan bahwa motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan yang berjenjang dimulai dari kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar diikuti oleh kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan yang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri. David Mc Clelland memiliki pandangan yang berbeda. Ia berpendapat bahwa kebutuhan akan prestasi, kebutuhan untuk berafiliasi dan kebutuhan akan kekuasaan merupakan faktor-faktor yang memotivasi individu. Mc Gregor mempunyai dua teori yang saling bertolak belakang mengenai motivasi individu, yaitu teori X dan teori Y. Teori X meyakini bahwa seorang individu tidak menyukai pekerjaan, tidak berambisi, egois dan tidak terlalu cerdas. Untuk memotivasi individu yang memiliki karakteristik pada teori X maka pimpinan dapat mengandalkan dorongan yang bersifat ekstrinsik seperti gaji yang memadai ataupun bonus, sedangkan teori Y meyakini bahwa individu memiliki tanggung jawab dan dapat memotivasi dirinya sendiri dalam melaksanakan tugasnya. Teori motivasi Hezberg berpendapat bahwa sumber kepuasan berasal dari faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri seperti prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan kesempatan untuk maju dan berkembang. Sementara sumber ketidakpuasan berhubungan dengan hal-hal di luar pekerjaan, yaitu kebijakan dan administrasi, supervisi, hubungan dengan supervisor atau rekan kerja, kondisi kerja, dan gaji.

KEGIATAN BELAJAR 3
PENERAPAN TEORI MOTIVASI DALAM KEGIATAN DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT INFORMASI LAINNYA

Aplikasi kondisioning operan di perpustakaan berkaitan dengan emosi yang dirasakan pemakai terhadap pelayanan perpustakaan. Perpustakaan adalah neutral stimulus yang menjadiconditioned stimulus setelah diasosiasikan dengan pelayanan perpustakaan. Kondisioning klasik juga berpengaruh dalam membangun suasana kerja di perpustakaan. Penerapan kondisioning operan di perpustakaan berhubungan dengan bagaimana kita menciptakan konsekuensi yang positif atau reinforcement kepada pengunjung perpustakaan sehingga kita dapat meningkatkan tingkah lakunya untuk datang ke perpustakaan. Di samping itu reinforcement perlu dilakukan dengan menggunakan penjadwalan yang tepat untuk menghasilkan respons yang diinginkan. Aplikasi teori belajar yang terakhir adalah teori belajar kognitif. Menjadi model yang baik, memberikan kesempatan pada pustakawan untuk memahami lingkungannya serta mengakrabkan pemakai dengan perpustakaan adalah contoh-contoh penerapan belajar kognitif di perpustakaan.

MODUL 4
PERSEPSI

KEGIATAN BELAJAR 1
PROSES DAN ORGANISASI PERSEPSI

Persepsi merupakan proses pemberian makna kepada informasi sensoris yang diterima seseorang. Melalui persepsi ini manusia dapat mengenal dan memahami dunia luar. Proses persepsi berawal dari penginderaan, indera kita menangkap berbagai stimulus yang ada di lingkungan. Informasi yang didapatkan oleh alat inderanya disalurkan ke alam pikiran, kemudian diseleksi, diorganisasikan, dan akhirnya ditafsirkan atau diberi makna. Perhatian adalah penyaringan informasi sensoris yang kita terima. Perhatian kita diarahkan baik oleh faktor (stimulus eksternal) maupun faktor yang ada dalam diri perseptor (faktor internal). Sedangkan organisasi persepsi mengikuti beberapa prinsip yaitu wujud dan latar, pola pengelompokan, dan ketetapan.

KEGIATAN BELAJAR 2
PERSEPSI SOSIAL

Secara umum perkembangan psikologi dibagi menjadi 2 fase. Fase pertama adalah ketika psikologi sebagai bagian dari ilmu lain. Pada awalnya psikologi menjadi bagian dari filsafat. Kira-kira abad ke-7 para ahli ilmu faal mulai tertarik mempelajari gejala kejiwaan. Maka kemudian psikologi menjadi bagian dari ilmu pengetahuan alam. Fase ke dua adalah ketika psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri yaitu sekitar abad 19. Berdirinya psikologi ditandai dengan dibangunnya laboratorium pertama di Leipzig oleh Wilhelm Wundt. Setelah psikologi berdiri sendiri, lambat laun para ahli psikologi mengembangkan sistematika dan metodenya sendiri-sendiri sehingga timbul berbagai aliran dalam psikologi. Pada perkembangannya ada tiga aliran yang sangat berpengaruh yaitu psikodinamika, behaviorisme dan humanistik. Aliran psikodinamika menitik beratkan pada pemikiran-pemikiran yang berasal dari alam ketidaksadaran, konflik antara insting biologis dengan tuntutan masyarakat, serta pengalaman masa kecil seseorang. Sebaliknya, aliran behavioristik menitikberatkan pada tingkah laku yang dapat diobservasi dan diukur. Tingkah laku merupakan hasil belajar kondisioning. Sedangkan aliran humanistik menitikberatkan pada potensi-potensi positif dalam kepribadian. Aliran ini berpendapat bahwa manusia memiliki kebebasan kehendak. Manusia tidak tergantung pada dorongan-dorongan yang tidak disadarinya dan tidak pula tergantung pada lingkungannya. Cakupan psikologi sangat luas, hal ini menyebabkan psikologi berkembang menjadi berbagai cabang yang menitikberatkan pada salah satu aspek tingkah laku antara lain psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi eksperimen, psikologi klinis, psikologi industri dan organisasi.


KEGIATAN BELAJAR 3
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

Persepsi merupakan suatu proses aktif, di mana yang berperan bukan hanya stimulus atau objek persepsi saja. Latar/setting yang mengiringi kehadiran stimulus serta variabel yang ada dalam diri perseptor seperti harapan, kebutuhan, ciri kepribadian, sistem nilai, kebudayaan, tingkat pendidikan, inteligensi, pengalaman masa lalu, minat, stereotip, kelompok (peer group) serta kemampuan untuk menghayati stimuli, juga berperan di dalam proses seleksi. Oleh karena itu persepsi dapat saja keliru, di mana persepsi tidak sesuai dengan kenyataannya.


KEGIATAN BELAJAR 4
PERANAN PERSEPSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Persepsi merupakan suatu proses yang membuat kita menjadi tahu dan mengerti hal-hal yang kita hadapi. Melalui persepsi kita dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi sehingga kita dapat bersiap-siap untuk menghadapinya. Persepsi sosial merupakan proses yang terjadi ketika mencoba untuk memahami orang lain. Kita dapat meramalkan atau mengantisipasi sikap dan perilaku orang lain dengan siapa kita berinteraksi. Jadi persepsi sosial ini berperan penting dalam perilaku sosial. Persepsi sosial akan menentukan bagaimana kita berhubungan dengan orang lain. Peranan persepsi penting diketahui oleh pustakawan. Perpustakaan harus berusaha membangun kesan positif bagi para pemakai ataupun calon pemakainya. Persepsi seseorang tentang perpustakaan dapat menentukan apakah seseorang akan menggunakan perpustakaan ataupun tidak. Persepsi yang positif membuat perpustakaan ramai dikunjungi dan dimanfaatkan oleh pemakainya. Persepsi seseorang terhadap perpustakaan dapat menyangkut banyak hal, mulai dari lokasi, keadaan gedung, ruangan, perabot, fasilitas, koleksi, layanan sampai pada persepsi terhadap petugas perpustakaan atau pustakawannya. Jadi obyek dari persepsi bukan hanya sebatas bentuk fisik perpustakaan, tetapi menyangkut pula persepsi terhadap perilaku petugas / pustakawan dalam melayani pemakai.

MODUL 5
SIKAP

KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN SIKAP

Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bertingkah laku tertentu terhadap suatu obyek. Di dalam sikap terdapat perasaan dan emosi yang menyebabkan terjadinya proses evaluatif dalam diri individu yang menimbulkan perasaan suka atau tidak suka terhadap obyek sikap tersebut. Hubungan antara sikap dan perilaku bukanlah hubungan yang mutlak, otomatis atau langsung. Aspek situasi dan aspek dari sikap itu sendiri yang meliputi kekuatan dan seberapa penting sikap itu bagi individu ikut menentukan apakah sikap terwujud dalam tingkah laku.

KEGIATAN BELAJAR 2
KOMPONEN – KOMPONEN SIKAP

Sikap mengandung  komponen yaitu kognitif, afektif, dan perilaku. Komponen kognitif yang berisi ide, pengetahuan, keyakinan, anggapan mengenai obyek sikap. Komponen afektif berupa emosi, perasaan terhadap obyek sikap. Sedangkan komponen perilaku atau kecenderungan / predisposisi untuk bertingkah laku tertentu terhadap obyek sikap. Ketiga komponen sikap dapat berbeda dalam hal valensi dan derajat multipleksitasnya.

KEGIATAN BELAJAR 3
PENGUKURAN SIKAP

Sikap merupakan tingkah laku tertutup (covert), oleh karena itu pengukuran sikap merupakan pengukuran tidak langsung. Sikap hanya dapat diukur berdasarkan penyimpulan yang dibuat terhadap tindakan dan pernyataan yang diungkapkan seseorang tentang pendapatnya, perasaannya terhadap suatu obyek. Secara umum, ada 2 cara pengukuran sikap, yaitu 1) self report method (metode pelaporan diri) yang dapat berbentuk skala sikap atau survei pendapat dan 2)behavioral measures (pengukuran tingkah laku).

KEGIATAN BELAJAR 4
PEMBENTUKAN SIKAP DAN PERUBAHAN SIKAP

Sikap merupakan sesuatu yang dibentuk dan dipelajari sepanjang hidup individu. Sikap seseorang terhadap suatu obyek dapat terbentuk berdasarkan pengalaman langsung dengan obyek sikap dan melalui interaksi sosialnya. Sikap terhadap suatu obyek merupakan hasil belajar, maka sikap seseorang terhadap suatu obyek dapat berubah bila terdapat keadaan atau hal-hal tertentu yang mempermudah berubahnya sikap tersebut. Sikap dapat diubah dengan sengaja ke arah yang dikehendaki melalui komunikasi yang bersifat persuasif, seperti iklan, promosi, kampanye, propaganda. Keberhasilan komunikasi persuasif dalam mengubah sikap tergantung dari karakteristik-karakteristik komponen seperti sumber komunikasi, pesan, penerima pesan, dan saluran komunikasi.

MODUL 6
HUBUNGAN INTERPERSONAL

KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN HUBUNGAN INTERPERSONAL

Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain sepanjang hayatnya. Hubungan interpersonal yang terjadi antar dua orang atau lebih memberikan pengetahuan yang timbal balik antara mereka, baik tentang pemikiran, persepsi, dan reaksi terhadap suatu peristiwa. Hubungan interpersonal juga merupakan bagian dari kecerdasan ganda yang dikemukakan oleh Gardner (1983). Selain itu hubungan interpersonal juga merupakan bagian dari kecerdasan emosi. Seseorang dikatakan memiliki kecerdasan emosi jika ia memiliki keterampilan sosial, empati, energi, persuasif, dan toleransi. Kemampuan membina hubungan interpersonal merupakan salah satu kunci keberhasilan seseorang dalam membina hubungan dengan orang lain yang pada akhirnya akan membawa seseorang pada kesuksesan dalam bekerja.





KEGIATAN BELAJAR 2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN INTERPERSONAL

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya hubungan interpersonal adalah karena adanya kebutuhan, jarak fisik yang dekat, kesan saat bertemu dan berkomunikasi, kesamaan ciri atau karakteristik interpersonal, membantu pada saat pihak lain mengalami tekanan emosional dan daya tarik fisik. Hubungan interpersonal yang sudah terbentuk karena faktor-faktor tersebut harus dipertahankan. Jika tidak hubungan akan memburuk. Harapan yang jelas dan kualitas hubungan yang timbal balik adalah dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam memelihara hubungan interpersonal.


KEGIATAN BELAJAR 3
CARA-CARA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HUBUNGAN INTERPERSONAL

Meningkatkan kemampuan hubungan interpersonal merupakan suatu keniscayaan bagi profesi perpustakaan yang bisnisnya adalah memberikan service excellent dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Keterampilan untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif dapat dilakukan dengan memahami konsep self disclosure dan self awareness. Self disclosure merupakan keterbukaan diri kepada orang lain sehingga orang tersebut untuk mengetahui apa yang Anda pikirkan, inginkan dan rasakan. Sedangkan self awareness adalah kemampuan diri untuk memandang dirinya secara realistis. Kedua konsep ini penting dalam membina hubungan interpersonal. Saling terbuka akan meningkatkan rasa percaya diri dalam berinteraksi. Teori Johari Window menjelaskan dengan gamblang hubungan antara kedua konsep ini. Terbuka, buta, tersembunyi dan tidak diketahui merupakan wilayah-wilayah yang terdapat dalam diri. Wilayah terbuka akan semakin lebar dan wilayah lainnya akan mengecil seiring dengan semakin dekatnya hubungan interpersonal.
Keterampilan berkomunikasi juga sangat diperlukan. Mengetahui unsur-unsur yang terlibat saat komunikasi berlangsung akan membantu untuk berkomunikasi secara efektif. Unsur-unsur tersebut meliputi, individu sebagai pengirim pesan atau individu sebagai penerima pesan, pengkodean, pengkodean kembali, stimulus, motivasi, kerangka berpikir atau Frame of Reference, simbol, media, gangguan dan mengontrol lingkungan sekitar. Keterampilan mengirim pesan secara efektif, menjadi pendengar yang baik dan memberikan pesan non verbal merupakan keterampilan komunikasi yang harus terus menerus dilatih dan tertanam dengan baik pada perilaku pustakawan ketika melayani pengguna yang pada akhirnya akan memberikan kesan yang positif bagi para pemakai perpustakaan.

KEGIATAN BELAJAR 4
MANAJEMEN KONFLIK DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL

Konflik merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan. Konflik dapat timbul karena berbagai alasan : Adanya konflik menunjukkan bahwa suatu hubungan interpersonal tersebut sehat. Konflik tidak selalu negatif karena dengan adanya konflik masing-masing pihak dapat mengambil pelajaran seperti mendapat cara baru dalam memandang suatu persoalan. Penyelesaian masalah konflik akan bergantung pada komunikasi antara kedua belah pihak yang bertentangan. Masing-masing pihak harus menekankan pada masalah yang ada bukan pada kepribadian individu tersebut jika tidak maka hubungan interpersonal menjadi rusak. Ketika dihadapkan pada konflik kita harus mempunyai keinginan untuk mengatasi konflik tersebut dengan menekankan pada dua hal yaitu tujuan dan menjaga hubungan baik. Secara umum strategi untuk mengatasi konflik ada, yaitu win-win solution, win-lose strategy dan lose-lose strategy. Strategi yang terbaik digunakan dalam penyelesaian konflik adalah win-win solution. Manajemen konflik ketika menghadapi masalah dapat merupakan cara yang tidak produktif ataupun produktif. Cara yang tidak produktif meliputi perilaku-perilaku menekan konflik agar tidak timbul ke permukaan dan tetap tersembunyi, sedang cara yang produktif adalah dengan pendekatan untuk melakukan pemecahan masalah yaitu dengan menyatakan perasaan yang sebenarnya dan dengan menyesuaikan diri dengan pihak lain. Sebaiknya konflik diselesaikan dengan cara yang produktif sehingga permasalahan dapat diselesaikan secara tuntas.

MODUL 7
DINAMIKA KELOMPOK

KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN DINAMIKA KELOMPOK

Dinamika kelompok mempelajari semua hal atau proses yang terjadi dalam kelompok termasuk sifat kelompok, ciri-cirinya, pembentukan dan perkembangan kelompok, keefektifan kelompok, saling pengaruh antar anggota dalam kehidupan berkelompok, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kelompok. Dengan memahami dinamika kelompok atau proses yang terjadi di dalam kelompok, diharapkan dapat membuat kelompok menjadi lebih efektif dengan menciptakan suatu prosedur yang tepat yang dapat digunakan untuk meraih tujuan kelompok. Pengetahuan tentang dinamika kelompok ini sangat bermanfaat bagi seorang pustakawan. Pustakawan tidak mungkin bekerja sendirian. Ia selalu bekerja dalam kelompok dan saling tergantung satu dengan yang lain karena saling membutuhkan bantuan. Pekerjaan-pekerjaan yang ada di perpustakaan tentunya saling berkaitan yang memerlukan adanya kerja sama di antara mereka agar tujuan perpustakaan tercapai.

KEGIATAN BELAJAR 2
PENGERTIAN KELOMPOK

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Kelompok ditandai dengan adanya tujuan atau minat yang sama di antara anggotanya. Sebagai hasil dari interaksi, terjadilah pembagian tugas, struktur dan norma-norma. Kelompok berkembang melalui tahap forming, storming, norming, dan performing. Kelompok dapat bersifat formal (resmi) dan juga bersifat informal (tidak resmi). Inti perbedaannya, kelompok informal itu tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh peraturan-peraturan anggaran dasar dan rumah tangga tertulis seperti pada kelompok formal. Kelompok informal juga mempunyai pembagian tugas peranan-peranan dan hierarki tertentu, serta norma pedoman tingkah laku, tetapi hal ini tidak secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok formal. Keefektifan kelompok tergantung dari besarnya kelompok, derajat kohesivitas, tipe pimpinan, jaringan komunikasi, rasa aman yang dirasakan anggota kelompok, kesadaran berkelompok serta ada / tidaknya evaluasi yang berkesinambungan.

KEGIATAN BELAJAR 3
MEMBANGUN TIM (TEAM BUILDING)

Tim merupakan sekelompok individu yang bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam bekerja mereka saling tergantung, saling berkomunikasi secara efektif, serta bersama-sama membuat keputusan yang berdampak pada tugas mereka sehari-hari. Tujuan membentuk tim adalah untuk meraih kesuksesan. Dengan adanya tim kerja yang baik, maka anggota kelompok akan berorientasi kepada tujuan bersama, kerja tim dan semangat kerja tim akan mendorong tercapainya tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Membangun tim merupakan sesuatu yang harus dilakukan terus menerus dan tidak dapat dilakukan oleh orang yang berada di luar organisasi. Membangun tim merupakan tugas utama kepala perpustakaan dan juga seluruh staf perpustakaan. Kepala perpustakaan harus adil, mampu membuat keputusan akhir serta memberikan arahan jika dibutuhkan. Ia juga harus dapat mendorong perkembangan anggotanya. Selain itu pimpinan harus dapat menjadi penghubung antara tim dengan manajemen di atasnya. Oleh karena itu kepala perpustakaan harus memiliki kualifikasi dan kemampuan untuk membangun kebersamaan dan kerja sama dalam sebuah tim kerja agar perpustakaan dapat menyediakan layanan yang efektif pada pengguna.

MODUL 8
KEPRIBADIAN

KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Kepribadian adalah pemikiran, emosi dan tingkah laku seseorang yang unik sehingga membedakan individu tersebut saat berinteraksi dengan orang lain. Keunikan yang dimiliki oleh individu tersebut biasanya bertahan lama. Kekhasan kepribadian yang dimiliki oleh individu akan membedakannya dengan orang lain. Pada umumnya teori-teori kepribadian dalam psikologi terdiri dari dua perspektif, yaitu perspektif biologis dan perspektif lingkungan.

KEGIATAN BELAJAR 2
TEORI-TEORI KEPRIBADIAN

Berbagai teori motivasi dibahas untuk memberikan wawasan mengenai apa yang memotivasi individu melakukan tingkah laku tertentu. Teori motivasi yang dikemukakan Maslow menyatakan bahwa motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan yang berjenjang dimulai dari kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar diikuti oleh kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan penghargaan, dan yang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri. David Mc Clelland memiliki pandangan yang berbeda. Ia berpendapat bahwa kebutuhan akan prestasi, kebutuhan untuk berafiliasi dan kebutuhan akan kekuasaan merupakan faktor-faktor yang memotivasi individu. Mc Gregor mempunyai dua teori yang saling bertolak belakang mengenai motivasi individu, yaitu teori X dan teori Y. Teori X meyakini bahwa seorang individu tidak menyukai pekerjaan, tidak berambisi, egois dan tidak terlalu cerdas. Untuk memotivasi individu yang memiliki karakteristik pada teori X maka pimpinan dapat mengandalkan dorongan yang bersifat ekstrinsik seperti gaji yang memadai ataupun bonus, sedangkan teori Y meyakini bahwa individu memiliki tanggung jawab dan dapat memotivasi dirinya sendiri dalam melaksanakan tugasnya. Teori motivasi Hezberg berpendapat bahwa sumber kepuasan berasal dari faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri, seperti prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan kesempatan untuk maju dan berkembang. Sementara sumber ketidakpuasan berhubungan dengan hal-hal di luar pekerjaan, yaitu kebijakan dan administrasi, supervise, hubungan dengan supervisor atau rekan kerja, kondisi kerja, dan gaji.

KEGIATAN BELAJAR 3
PENERAPAN PENGETAHUAN TENTANG TEORI KEPRIBADIAN DALAM KEGIATAN DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT INFORMASI LAINNYA

Teori kepribadian dapat diaplikasikan di perpustakaan atau pun pusat informasi. Sebagai pustakawan hendaknya kita sadar bahwa kita dipersepsikan oleh orang lain sebagai satu pribadi yang mempunyai karakteristik tertentu yang berguna dalam mendukung kegiatan di perpustakaan. Pemahaman terhadap pengertian kepribadian dapat membantu kita dalam merekrut petugas yang sesuai dengan bidang kerjanya di perpustakaan dan juga untuk menciptakan kepribadian yang menyenangkan. Kepribadian juga ternyata mempengaruhi cara seseorang menelusur informasi. Ini merupakan informasi yang baik bagi pustakawan dalam memahami pengguna perpustakaan.

MODUL 9
PENERAPAN PSIKOLOGI DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT INFORMASI LAINNYA

KEGIATAN BELAJAR 1
PENERAPAN PSIKOLOGI DALAM ORGANISASI PERPUSTAKAAN

Belajar meliputi 3 jenis yaitu Kondisioning Klasik (Classical conditioning), Konditioning Operan (Operant Conditioning), dan Belajar Kognitif (Cognitive Learning).
Belajar kondisioning klasik merupakan belajar yang mengandalkan asosiasi antara neutral stimulus (stimulus netral) dan unconditioned stimulus (stimulus tak bersyarat) sehingga neutral stimulus menjadi conditioned stimulus (respon bersyarat). Belajar kondisioning operan menekankan pada hubungan antara respons dan konsekuensinya atau reinforcement (penguatan). Jenis belajar yang ketiga adalah belajar kognitif, yang salah satunya adalah belajar melalui observasi.

KEGIATAN BELAJAR 2
PENERAPAN PSIKOLOGI UNTUK LAYANAN PERPUSTAKAAN

Teori Belajar (Aplikasi Kondisioning Klasik, Aplikasi Kondisioning Operan, dan Aplikasi Teori Belajar Kognitif), Teori Motivasi, Teori Persepsi (Variabel Stimulus, Variabel Latar dan Suasana yang mengiringi kehadiran stimulus, Variabel Diri Perseptor), Teori Sikap, Hubungan Interpersonal, Dinamika Kelompok, dan Teori Kepribadian.

Sumber


Download File PDF : Link 1 | Link 2

Semoga Bermanfaat

NB:
Untuk download file dari 4shared, anda harus mempunyai akun 4shared dan melakukan login sebelum memulai proses download


0 comments:

Post a Comment