RANGKUMAN MATERI PUST 2226 MATERI POKOK PSIKOLOGI
PERPUSTAKAAN
Dra.
Nina A. Martini, M.Lib; Ida Farida M.Lib; 2010; Materi Pokok Psikologi
Perpustakaan. Modul 1-9. PUST 2226. 3 sks; Jakarta; Universitas Terbuka.
MODUL
1
PSIKOLOGI
: DEFINISI, SEJARAH, DAN METODE
KEGIATAN
BELAJAR 1
DEFINISI
PSIKOLOGI
Psikologi
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik yang
dapat diamati secara langsung ataupun proses mental yang hanya dapat diketahui
melalui metode tertentu. Sebagai suatu ilmu, psikologi harus mengikuti kaidah
ilmu pengetahuan yang berdasarkan metode ilmiah dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang timbul. Selain itu psikologi juga merupakan ilmu
terapan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari termasuk juga di
perpustakaan.
KEGIATAN
BELAJAR 2
SEJARAH
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
Secara umum
perkembangan psikologi dibagi menjadi 2 fase. Fase pertama adalah ketika
psikologi sebagai bagian dari ilmu lain. Pada awalnya psikologi menjadi bagian
dari filsafat. Kira-kira abad ke-7 para ahli ilmu faal mulai tertarik
mempelajari gejala kejiwaan. Pada saat itu, psikologi menjadi bagian dari ilmu
pengetahuan alam. Fase ke dua adalah ketika psikologi menjadi ilmu yang berdiri
sendiri yaitu sekitar akhir abad 19. Berdirinya psikologi ditandai dengan
dibangunnya laboratorium pertama di Leipzig oleh Wilhelm Wundt. Setelah
psikologi berdiri sendiri, lambat laun para ahli psikologi mengembangkan
sistematika dan metodenya sendiri-sendiri, sehingga timbul berbagai aliran
dalam psikologi.
Pada
perkembangannya ada tiga aliran yang sangat berpengaruh, yaitu psikodinamika,
behaviorisme, dan humanistik. Aliran psikodinamika menitikberatkan pada
pemikiran-pemikiran yang berasal dari alam ketidaksadaran, konflik antara
insting biologis dengan tuntutan masyarakat, serta pengalaman masa kecil
seseorang. Aliran behavioristik, sebaliknya, menitikberatkan pada tingkah laku
yang dapat diobservasi dan diukur. Tingkah laku merupakan hasil belajar
kondisioning. Sedangkan aliran humanistik menitikberatkan pada potensi-potensi
positif dalam kepribadian. Aliran ini berpendapat bahwa manusia memiliki
kebebasan kehendak. Manusia tidak tergantung pada dorongan-dorongan yang tidak
disadarinya dan tidak pula tergantung pada lingkungannya.
Cakupan
psikologi sangat luas. Hal ini menyebabkan psikologi berkembang menjadi
berbagai cabang yang menitikberatkan pada salah satu aspek tingkah laku antara
lain psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi
eksperimen, psikologi klinis, psikologi industri dan organisasi.
KEGIATAN
BELAJAR 3
METODE
PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI
Metode
eksperimen, observasi, wawancara, kuesioner, dan pemeriksaan psikologis
(psikotes) adalah metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkah laku.
Metode-metode tersebut dapat pula diaplikasikan untuk mengukur tingkah laku
pemakai ataupun staf perpustakaan.
MODUL
2
BELAJAR
KEGIATAN
BELAJAR 1
PENGERTIAN
BELAJAR
Belajar
merupakan perubahan tingkah laku berdasarkan pengalaman. Tingkah laku yang
berubah biasanya permanen dan meliputi tingkah laku yang terlihat dan tidak
terlihat. Belajar meliputi tingkah laku kompleks yang dipelajari untuk dapat
beradaptasi dengan lingkungan sekitar secara efektif.
KEGIATAN
BELAJAR 2
TEORI-TEORI
BELAJAR
Kegiatan
Belajar 2 ini membahas tiga teori belajar, kondisioning klasik, kondisioning
operan, dan teori belajar kognitif. Kondisioning klasik menjelaskan bahwa
perubahan perilaku terjadi karena organisme atau individu belajar
mengasosiasikan antara satu stimulus dengan stimulus lainnya yang akhirnya akan
menghasilkan conditioned respons.
Faktor-faktor
penting agar kondisioning klasik terjadi harus diperhatikan. Prinsip-prinsip
kondisioning klasik seperti penghapusan, pengulangan spontan, generalisasi dan diskriminasi
merupakan hasil dari manipulasi stimulus. Teori belajar kondisioning operan
menjelaskan bagaimana organisme atau belajar bahwa respons yang diberikan akan
menghasilkan konsekuensi tertentu. Prinsip-prinsip belajar kondisioning yang
merupakan hasil manipulasi hubungan antara respons dan reinforcement meliputi
penghapusan, pengulangan spontan, generalisasi, dan diskriminasi. Jenis-jenis reinforcement dan
penjadwalan reinforcement juga merupakan bagian pembentukan tingkah
laku pada kondisioning operan. Teori belajar kondisioning klasik dan
kondisioning operan menitik beratkan pada perubahan tingkah laku yang nyata
saja.
Teori belajar
kognitif memberikan pandangan baru mengenai belajar. Menurut teori ini belajar
dapat saja terjadi pada proses mental organisme atau individu. Perubahan
tingkah laku dari hasil belajar tidak selalu berupa tingkah laku yang terlihat
saja tetapi juga mencakup tingkah laku yang tidak terlihat nyata. Ada 3 jenis
belajar kognitif dibahas, yaitu belajar melalui observasi,insight learning, dan latent
learning.
KEGIATAN
BELAJAR 3
PENERAPAN
TEORI BELAJAR DALAM KEGIATAN DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT INFORMASI LAINNYA
Aplikasi
kondisioning operan di perpustakaan berkaitan dengan emosi yang dirasakan pemakai
terhadap pelayanan perpustakaan. Perpustakaan adalah neutral stimulus yang
menjadiconditioned stimulus setelah diasosiasikan dengan pelayanan
perpustakaan. Kondisioning klasik juga berpengaruh dalam membangun suasana
kerja di perpustakaan. Penerapan kondisioning operan di perpustakaan
berhubungan dengan bagaimana kita menciptakan konsekuensi yang positif atau reinforcement kepada
pengunjung perpustakaan sehingga kita dapat meningkatkan tingkah lakunya untuk
datang ke perpustakaan.
Di samping itu reinforcement perlu
dilakukan dengan menggunakan penjadwalan yang tepat untuk menghasilkan respons
yang diinginkan. Aplikasi teori belajar yang terakhir adalah teori belajar
kognitif. Menjadi model yang baik, memberikan kesempatan pada pustakawan untuk
memahami lingkungannya serta mengakrabkan pemakai dengan perpustakaan adalah
contoh-contoh penerapan belajar kognitif di perpustakaan.
MODUL
3
MOTIVASI
KEGIATAN
BELAJAR 1
PENGERTIAN
MOTIVASI
Motivasi
berasal dari kata motion atau gerakan. Motivasi dalam psikologi
berarti tingkah laku yang terarah untuk mencapai tujuan. Untuk memahami
motivasi maka kita perlu memahami hubungan motivasi dengan dorongan dan
kebutuhan serta konsep homeostatis. Homeostatis adalah kecenderungan tubuh kita
untuk mempertahankan keseimbangan fisiologis dan keseimbangan psikologis. Namun
kita tidak selalu mencapai keseimbangan sehingga kita mengalami frustasi.
Frustasi adalah tidak tercapainya tujuan yang kita inginkan dikarenakan adanya
halangan atau rintangan. Halangan dapat berupa rintangan yang bersifat pribadi,
lingkungan ataupun konflik yang dihadapi. Konflik adalah keadaan yang
mengharuskan kita memilih antara dua atau lebih stimuli atau situasi. Situasi
yang dihadapi dapat memiliki karakteristik mendekat/mendekat, menjauh/menjauh,
dan mendekat/menjauh berganda.
KEGIATAN
BELAJAR 2
TEORI-TEORI
MOTIVASI
Berbagai teori
motivasi dibahas untuk memberikan wawasan mengenai apa yang memotivasi individu
melakukan tingkah laku tertentu. Teori motivasi yang dikemukakan Maslow
menyatakan bahwa motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan yang berjenjang dimulai
dari kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar diikuti oleh kebutuhan
keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan yang paling tinggi
adalah kebutuhan aktualisasi diri. David Mc Clelland memiliki pandangan yang
berbeda. Ia berpendapat bahwa kebutuhan akan prestasi, kebutuhan untuk
berafiliasi dan kebutuhan akan kekuasaan merupakan faktor-faktor yang
memotivasi individu. Mc Gregor mempunyai dua teori yang saling bertolak
belakang mengenai motivasi individu, yaitu teori X dan teori Y. Teori X
meyakini bahwa seorang individu tidak menyukai pekerjaan, tidak berambisi,
egois dan tidak terlalu cerdas. Untuk memotivasi individu yang memiliki
karakteristik pada teori X maka pimpinan dapat mengandalkan dorongan yang
bersifat ekstrinsik seperti gaji yang memadai ataupun bonus, sedangkan teori Y
meyakini bahwa individu memiliki tanggung jawab dan dapat memotivasi dirinya
sendiri dalam melaksanakan tugasnya. Teori motivasi Hezberg berpendapat bahwa
sumber kepuasan berasal dari faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan itu
sendiri seperti prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan
kesempatan untuk maju dan berkembang. Sementara sumber ketidakpuasan
berhubungan dengan hal-hal di luar pekerjaan, yaitu kebijakan dan administrasi,
supervisi, hubungan dengan supervisor atau rekan kerja, kondisi kerja, dan
gaji.
KEGIATAN
BELAJAR 3
PENERAPAN
TEORI MOTIVASI DALAM KEGIATAN DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT INFORMASI LAINNYA
Aplikasi
kondisioning operan di perpustakaan berkaitan dengan emosi yang dirasakan
pemakai terhadap pelayanan perpustakaan. Perpustakaan adalah neutral
stimulus yang menjadiconditioned stimulus setelah diasosiasikan
dengan pelayanan perpustakaan. Kondisioning klasik juga berpengaruh dalam
membangun suasana kerja di perpustakaan. Penerapan kondisioning operan di
perpustakaan berhubungan dengan bagaimana kita menciptakan konsekuensi yang
positif atau reinforcement kepada pengunjung perpustakaan sehingga
kita dapat meningkatkan tingkah lakunya untuk datang ke perpustakaan. Di
samping itu reinforcement perlu dilakukan dengan menggunakan penjadwalan
yang tepat untuk menghasilkan respons yang diinginkan. Aplikasi teori belajar
yang terakhir adalah teori belajar kognitif. Menjadi model yang baik,
memberikan kesempatan pada pustakawan untuk memahami lingkungannya serta
mengakrabkan pemakai dengan perpustakaan adalah contoh-contoh penerapan belajar
kognitif di perpustakaan.
MODUL
4
PERSEPSI
KEGIATAN
BELAJAR 1
PROSES
DAN ORGANISASI PERSEPSI
Persepsi
merupakan proses pemberian makna kepada informasi sensoris yang diterima
seseorang. Melalui persepsi ini manusia dapat mengenal dan memahami dunia luar.
Proses persepsi berawal dari penginderaan, indera kita menangkap berbagai
stimulus yang ada di lingkungan. Informasi yang didapatkan oleh alat inderanya
disalurkan ke alam pikiran, kemudian diseleksi, diorganisasikan, dan akhirnya
ditafsirkan atau diberi makna. Perhatian adalah penyaringan informasi sensoris
yang kita terima. Perhatian kita diarahkan baik oleh faktor (stimulus
eksternal) maupun faktor yang ada dalam diri perseptor (faktor
internal). Sedangkan organisasi persepsi mengikuti beberapa prinsip yaitu wujud
dan latar, pola pengelompokan, dan ketetapan.
KEGIATAN
BELAJAR 2
PERSEPSI
SOSIAL
Secara umum
perkembangan psikologi dibagi menjadi 2 fase. Fase pertama adalah ketika
psikologi sebagai bagian dari ilmu lain. Pada awalnya psikologi menjadi bagian
dari filsafat. Kira-kira abad ke-7 para ahli ilmu faal mulai tertarik
mempelajari gejala kejiwaan. Maka kemudian psikologi menjadi bagian dari ilmu
pengetahuan alam. Fase ke dua adalah ketika psikologi menjadi ilmu yang berdiri
sendiri yaitu sekitar abad 19. Berdirinya psikologi ditandai dengan dibangunnya
laboratorium pertama di Leipzig oleh Wilhelm Wundt. Setelah psikologi berdiri
sendiri, lambat laun para ahli psikologi mengembangkan sistematika dan
metodenya sendiri-sendiri sehingga timbul berbagai aliran dalam psikologi. Pada
perkembangannya ada tiga aliran yang sangat berpengaruh yaitu psikodinamika,
behaviorisme dan humanistik. Aliran psikodinamika menitik beratkan pada
pemikiran-pemikiran yang berasal dari alam ketidaksadaran, konflik antara
insting biologis dengan tuntutan masyarakat, serta pengalaman masa kecil
seseorang. Sebaliknya, aliran behavioristik menitikberatkan pada tingkah laku
yang dapat diobservasi dan diukur. Tingkah laku merupakan hasil belajar
kondisioning. Sedangkan aliran humanistik menitikberatkan pada potensi-potensi
positif dalam kepribadian. Aliran ini berpendapat bahwa manusia memiliki
kebebasan kehendak. Manusia tidak tergantung pada dorongan-dorongan yang tidak
disadarinya dan tidak pula tergantung pada lingkungannya. Cakupan psikologi
sangat luas, hal ini menyebabkan psikologi berkembang menjadi berbagai cabang
yang menitikberatkan pada salah satu aspek tingkah laku antara lain psikologi
perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi eksperimen,
psikologi klinis, psikologi industri dan organisasi.
KEGIATAN
BELAJAR 3
FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
Persepsi
merupakan suatu proses aktif, di mana yang berperan bukan hanya stimulus atau
objek persepsi saja. Latar/setting yang mengiringi kehadiran stimulus serta
variabel yang ada dalam diri perseptor seperti harapan, kebutuhan, ciri
kepribadian, sistem nilai, kebudayaan, tingkat pendidikan, inteligensi,
pengalaman masa lalu, minat, stereotip, kelompok (peer group) serta kemampuan
untuk menghayati stimuli, juga berperan di dalam proses seleksi. Oleh karena
itu persepsi dapat saja keliru, di mana persepsi tidak sesuai dengan
kenyataannya.
KEGIATAN
BELAJAR 4
PERANAN
PERSEPSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Persepsi
merupakan suatu proses yang membuat kita menjadi tahu dan mengerti hal-hal yang
kita hadapi. Melalui persepsi kita dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi
sehingga kita dapat bersiap-siap untuk menghadapinya. Persepsi sosial merupakan
proses yang terjadi ketika mencoba untuk memahami orang lain. Kita dapat
meramalkan atau mengantisipasi sikap dan perilaku orang lain dengan siapa kita
berinteraksi. Jadi persepsi sosial ini berperan penting dalam perilaku sosial.
Persepsi sosial akan menentukan bagaimana kita berhubungan dengan orang lain.
Peranan persepsi penting diketahui oleh pustakawan. Perpustakaan harus berusaha
membangun kesan positif bagi para pemakai ataupun calon pemakainya. Persepsi
seseorang tentang perpustakaan dapat menentukan apakah seseorang akan
menggunakan perpustakaan ataupun tidak. Persepsi yang positif membuat
perpustakaan ramai dikunjungi dan dimanfaatkan oleh pemakainya. Persepsi
seseorang terhadap perpustakaan dapat menyangkut banyak hal, mulai dari lokasi,
keadaan gedung, ruangan, perabot, fasilitas, koleksi, layanan sampai pada
persepsi terhadap petugas perpustakaan atau pustakawannya. Jadi obyek dari
persepsi bukan hanya sebatas bentuk fisik perpustakaan, tetapi menyangkut pula
persepsi terhadap perilaku petugas / pustakawan dalam melayani pemakai.
MODUL
5
SIKAP
KEGIATAN
BELAJAR 1
PENGERTIAN
SIKAP
Sikap adalah
suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bertingkah laku tertentu terhadap
suatu obyek. Di dalam sikap terdapat perasaan dan emosi yang menyebabkan
terjadinya proses evaluatif dalam diri individu yang menimbulkan perasaan suka
atau tidak suka terhadap obyek sikap tersebut. Hubungan antara sikap dan
perilaku bukanlah hubungan yang mutlak, otomatis atau langsung. Aspek situasi
dan aspek dari sikap itu sendiri yang meliputi kekuatan dan seberapa penting
sikap itu bagi individu ikut menentukan apakah sikap terwujud dalam tingkah
laku.
KEGIATAN
BELAJAR 2
KOMPONEN
– KOMPONEN SIKAP
Sikap
mengandung komponen yaitu kognitif, afektif, dan perilaku. Komponen
kognitif yang berisi ide, pengetahuan, keyakinan, anggapan mengenai obyek
sikap. Komponen afektif berupa emosi, perasaan terhadap obyek sikap. Sedangkan
komponen perilaku atau kecenderungan / predisposisi untuk bertingkah laku
tertentu terhadap obyek sikap. Ketiga komponen sikap dapat berbeda dalam hal
valensi dan derajat multipleksitasnya.
KEGIATAN
BELAJAR 3
PENGUKURAN
SIKAP
Sikap merupakan
tingkah laku tertutup (covert), oleh karena itu pengukuran sikap merupakan
pengukuran tidak langsung. Sikap hanya dapat diukur berdasarkan penyimpulan
yang dibuat terhadap tindakan dan pernyataan yang diungkapkan seseorang tentang
pendapatnya, perasaannya terhadap suatu obyek. Secara umum, ada 2 cara
pengukuran sikap, yaitu 1) self report method (metode pelaporan diri)
yang dapat berbentuk skala sikap atau survei pendapat dan 2)behavioral measures (pengukuran
tingkah laku).
KEGIATAN
BELAJAR 4
PEMBENTUKAN
SIKAP DAN PERUBAHAN SIKAP
Sikap merupakan
sesuatu yang dibentuk dan dipelajari sepanjang hidup individu. Sikap seseorang
terhadap suatu obyek dapat terbentuk berdasarkan pengalaman langsung dengan
obyek sikap dan melalui interaksi sosialnya. Sikap terhadap suatu obyek
merupakan hasil belajar, maka sikap seseorang terhadap suatu obyek dapat
berubah bila terdapat keadaan atau hal-hal tertentu yang mempermudah berubahnya
sikap tersebut. Sikap dapat diubah dengan sengaja ke arah yang dikehendaki
melalui komunikasi yang bersifat persuasif, seperti iklan, promosi, kampanye,
propaganda. Keberhasilan komunikasi persuasif dalam mengubah sikap tergantung
dari karakteristik-karakteristik komponen seperti sumber komunikasi, pesan,
penerima pesan, dan saluran komunikasi.
MODUL
6
HUBUNGAN
INTERPERSONAL
KEGIATAN
BELAJAR 1
PENGERTIAN
HUBUNGAN INTERPERSONAL
Sebagai makhluk
sosial manusia membutuhkan orang lain sepanjang hayatnya. Hubungan
interpersonal yang terjadi antar dua orang atau lebih memberikan pengetahuan
yang timbal balik antara mereka, baik tentang pemikiran, persepsi, dan reaksi
terhadap suatu peristiwa. Hubungan interpersonal juga merupakan bagian dari
kecerdasan ganda yang dikemukakan oleh Gardner (1983). Selain itu hubungan interpersonal
juga merupakan bagian dari kecerdasan emosi. Seseorang dikatakan memiliki
kecerdasan emosi jika ia memiliki keterampilan sosial, empati, energi,
persuasif, dan toleransi. Kemampuan membina hubungan interpersonal merupakan
salah satu kunci keberhasilan seseorang dalam membina hubungan dengan orang
lain yang pada akhirnya akan membawa seseorang pada kesuksesan dalam bekerja.
KEGIATAN
BELAJAR 2
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN INTERPERSONAL
Faktor-faktor
yang mempengaruhi terbentuknya hubungan interpersonal adalah karena adanya
kebutuhan, jarak fisik yang dekat, kesan saat bertemu dan berkomunikasi,
kesamaan ciri atau karakteristik interpersonal, membantu pada saat pihak lain
mengalami tekanan emosional dan daya tarik fisik. Hubungan interpersonal yang
sudah terbentuk karena faktor-faktor tersebut harus dipertahankan. Jika tidak
hubungan akan memburuk. Harapan yang jelas dan kualitas hubungan yang timbal
balik adalah dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam memelihara hubungan
interpersonal.
KEGIATAN
BELAJAR 3
CARA-CARA
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HUBUNGAN INTERPERSONAL
Meningkatkan
kemampuan hubungan interpersonal merupakan suatu keniscayaan bagi profesi perpustakaan
yang bisnisnya adalah memberikan service excellent dalam memenuhi
kebutuhan informasi penggunanya. Keterampilan untuk berinteraksi dengan orang
lain secara efektif dapat dilakukan dengan memahami konsep self disclosure dan self
awareness. Self disclosure merupakan keterbukaan diri kepada orang
lain sehingga orang tersebut untuk mengetahui apa yang Anda pikirkan, inginkan
dan rasakan. Sedangkan self awareness adalah kemampuan diri untuk
memandang dirinya secara realistis. Kedua konsep ini penting dalam membina
hubungan interpersonal. Saling terbuka akan meningkatkan rasa percaya diri
dalam berinteraksi. Teori Johari Window menjelaskan dengan gamblang hubungan
antara kedua konsep ini. Terbuka, buta, tersembunyi dan tidak diketahui
merupakan wilayah-wilayah yang terdapat dalam diri. Wilayah terbuka akan
semakin lebar dan wilayah lainnya akan mengecil seiring dengan semakin dekatnya
hubungan interpersonal.
Keterampilan
berkomunikasi juga sangat diperlukan. Mengetahui unsur-unsur yang terlibat saat
komunikasi berlangsung akan membantu untuk berkomunikasi secara efektif.
Unsur-unsur tersebut meliputi, individu sebagai pengirim pesan atau individu
sebagai penerima pesan, pengkodean, pengkodean kembali, stimulus, motivasi,
kerangka berpikir atau Frame of Reference, simbol, media, gangguan dan
mengontrol lingkungan sekitar. Keterampilan mengirim pesan secara efektif,
menjadi pendengar yang baik dan memberikan pesan non verbal merupakan
keterampilan komunikasi yang harus terus menerus dilatih dan tertanam dengan
baik pada perilaku pustakawan ketika melayani pengguna yang pada akhirnya akan
memberikan kesan yang positif bagi para pemakai perpustakaan.
KEGIATAN
BELAJAR 4
MANAJEMEN
KONFLIK DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL
Konflik
merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan. Konflik dapat timbul karena berbagai
alasan : Adanya konflik menunjukkan bahwa suatu hubungan interpersonal tersebut
sehat. Konflik tidak selalu negatif karena dengan adanya konflik masing-masing
pihak dapat mengambil pelajaran seperti mendapat cara baru dalam memandang
suatu persoalan. Penyelesaian masalah konflik akan bergantung pada komunikasi
antara kedua belah pihak yang bertentangan. Masing-masing pihak harus
menekankan pada masalah yang ada bukan pada kepribadian individu tersebut jika
tidak maka hubungan interpersonal menjadi rusak. Ketika dihadapkan pada konflik
kita harus mempunyai keinginan untuk mengatasi konflik tersebut dengan
menekankan pada dua hal yaitu tujuan dan menjaga hubungan baik. Secara umum
strategi untuk mengatasi konflik ada, yaitu win-win solution, win-lose
strategy dan lose-lose strategy. Strategi yang terbaik digunakan dalam
penyelesaian konflik adalah win-win solution. Manajemen konflik ketika
menghadapi masalah dapat merupakan cara yang tidak produktif ataupun produktif.
Cara yang tidak produktif meliputi perilaku-perilaku menekan konflik agar tidak
timbul ke permukaan dan tetap tersembunyi, sedang cara yang produktif adalah
dengan pendekatan untuk melakukan pemecahan masalah yaitu dengan menyatakan
perasaan yang sebenarnya dan dengan menyesuaikan diri dengan pihak lain.
Sebaiknya konflik diselesaikan dengan cara yang produktif sehingga permasalahan
dapat diselesaikan secara tuntas.
MODUL
7
DINAMIKA
KELOMPOK
KEGIATAN
BELAJAR 1
PENGERTIAN
DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika
kelompok mempelajari semua hal atau proses yang terjadi dalam kelompok termasuk
sifat kelompok, ciri-cirinya, pembentukan dan perkembangan kelompok, keefektifan
kelompok, saling pengaruh antar anggota dalam kehidupan berkelompok, dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan kelompok. Dengan memahami dinamika kelompok
atau proses yang terjadi di dalam kelompok, diharapkan dapat membuat kelompok
menjadi lebih efektif dengan menciptakan suatu prosedur yang tepat yang dapat
digunakan untuk meraih tujuan kelompok. Pengetahuan tentang dinamika kelompok
ini sangat bermanfaat bagi seorang pustakawan. Pustakawan tidak mungkin bekerja
sendirian. Ia selalu bekerja dalam kelompok dan saling tergantung satu dengan
yang lain karena saling membutuhkan bantuan. Pekerjaan-pekerjaan yang ada di
perpustakaan tentunya saling berkaitan yang memerlukan adanya kerja sama di
antara mereka agar tujuan perpustakaan tercapai.
KEGIATAN
BELAJAR 2
PENGERTIAN
KELOMPOK
Kelompok adalah
dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Kelompok ditandai dengan adanya tujuan atau minat yang sama di antara
anggotanya. Sebagai hasil dari interaksi, terjadilah pembagian tugas, struktur
dan norma-norma. Kelompok berkembang melalui tahap forming, storming,
norming, dan performing. Kelompok dapat bersifat formal (resmi) dan juga
bersifat informal (tidak resmi). Inti perbedaannya, kelompok informal itu tidak
berstatus resmi dan tidak didukung oleh peraturan-peraturan anggaran dasar dan
rumah tangga tertulis seperti pada kelompok formal. Kelompok informal juga
mempunyai pembagian tugas peranan-peranan dan hierarki tertentu, serta norma
pedoman tingkah laku, tetapi hal ini tidak secara tegas dan tertulis seperti
pada kelompok formal. Keefektifan kelompok tergantung dari besarnya kelompok,
derajat kohesivitas, tipe pimpinan, jaringan komunikasi, rasa aman yang
dirasakan anggota kelompok, kesadaran berkelompok serta ada / tidaknya evaluasi
yang berkesinambungan.
KEGIATAN
BELAJAR 3
MEMBANGUN
TIM (TEAM BUILDING)
Tim merupakan
sekelompok individu yang bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam bekerja mereka saling tergantung, saling berkomunikasi secara efektif,
serta bersama-sama membuat keputusan yang berdampak pada tugas mereka
sehari-hari. Tujuan membentuk tim adalah untuk meraih kesuksesan. Dengan adanya
tim kerja yang baik, maka anggota kelompok akan berorientasi kepada tujuan
bersama, kerja tim dan semangat kerja tim akan mendorong tercapainya tujuan
organisasi secara efisien dan efektif. Membangun tim merupakan sesuatu yang
harus dilakukan terus menerus dan tidak dapat dilakukan oleh orang yang berada
di luar organisasi. Membangun tim merupakan tugas utama kepala perpustakaan dan
juga seluruh staf perpustakaan. Kepala perpustakaan harus adil, mampu membuat
keputusan akhir serta memberikan arahan jika dibutuhkan. Ia juga harus dapat mendorong
perkembangan anggotanya. Selain itu pimpinan harus dapat menjadi penghubung
antara tim dengan manajemen di atasnya. Oleh karena itu kepala perpustakaan
harus memiliki kualifikasi dan kemampuan untuk membangun kebersamaan dan kerja
sama dalam sebuah tim kerja agar perpustakaan dapat menyediakan layanan yang
efektif pada pengguna.
MODUL
8
KEPRIBADIAN
KEGIATAN
BELAJAR 1
PENGERTIAN
KEPRIBADIAN
Kepribadian
adalah pemikiran, emosi dan tingkah laku seseorang yang unik sehingga
membedakan individu tersebut saat berinteraksi dengan orang lain. Keunikan yang
dimiliki oleh individu tersebut biasanya bertahan lama. Kekhasan kepribadian
yang dimiliki oleh individu akan membedakannya dengan orang lain. Pada umumnya
teori-teori kepribadian dalam psikologi terdiri dari dua perspektif, yaitu
perspektif biologis dan perspektif lingkungan.
KEGIATAN
BELAJAR 2
TEORI-TEORI
KEPRIBADIAN
Berbagai teori
motivasi dibahas untuk memberikan wawasan mengenai apa yang memotivasi individu
melakukan tingkah laku tertentu. Teori motivasi yang dikemukakan Maslow
menyatakan bahwa motivasi dipengaruhi oleh kebutuhan yang berjenjang dimulai
dari kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar diikuti oleh kebutuhan
keamanan, kebutuhan social, kebutuhan penghargaan, dan yang paling tinggi
adalah kebutuhan aktualisasi diri. David Mc Clelland memiliki pandangan yang
berbeda. Ia berpendapat bahwa kebutuhan akan prestasi, kebutuhan untuk
berafiliasi dan kebutuhan akan kekuasaan merupakan faktor-faktor yang
memotivasi individu. Mc Gregor mempunyai dua teori yang saling bertolak
belakang mengenai motivasi individu, yaitu teori X dan teori Y. Teori X
meyakini bahwa seorang individu tidak menyukai pekerjaan, tidak berambisi,
egois dan tidak terlalu cerdas. Untuk memotivasi individu yang memiliki
karakteristik pada teori X maka pimpinan dapat mengandalkan dorongan yang
bersifat ekstrinsik seperti gaji yang memadai ataupun bonus, sedangkan teori Y
meyakini bahwa individu memiliki tanggung jawab dan dapat memotivasi dirinya
sendiri dalam melaksanakan tugasnya. Teori motivasi Hezberg berpendapat bahwa
sumber kepuasan berasal dari faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan itu
sendiri, seperti prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan
kesempatan untuk maju dan berkembang. Sementara sumber ketidakpuasan
berhubungan dengan hal-hal di luar pekerjaan, yaitu kebijakan dan administrasi,
supervise, hubungan dengan supervisor atau rekan kerja, kondisi kerja, dan
gaji.
KEGIATAN
BELAJAR 3
PENERAPAN
PENGETAHUAN TENTANG TEORI KEPRIBADIAN DALAM KEGIATAN DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT
INFORMASI LAINNYA
Teori
kepribadian dapat diaplikasikan di perpustakaan atau pun pusat informasi.
Sebagai pustakawan hendaknya kita sadar bahwa kita dipersepsikan oleh orang
lain sebagai satu pribadi yang mempunyai karakteristik tertentu yang berguna
dalam mendukung kegiatan di perpustakaan. Pemahaman terhadap pengertian
kepribadian dapat membantu kita dalam merekrut petugas yang sesuai dengan
bidang kerjanya di perpustakaan dan juga untuk menciptakan kepribadian yang
menyenangkan. Kepribadian juga ternyata mempengaruhi cara seseorang menelusur
informasi. Ini merupakan informasi yang baik bagi pustakawan dalam memahami
pengguna perpustakaan.
MODUL
9
PENERAPAN
PSIKOLOGI DI PERPUSTAKAAN DAN PUSAT INFORMASI LAINNYA
KEGIATAN
BELAJAR 1
PENERAPAN
PSIKOLOGI DALAM ORGANISASI PERPUSTAKAAN
Belajar
meliputi 3 jenis yaitu Kondisioning Klasik (Classical conditioning),
Konditioning Operan (Operant Conditioning), dan Belajar Kognitif (Cognitive
Learning).
Belajar
kondisioning klasik merupakan belajar yang mengandalkan asosiasi antara neutral
stimulus (stimulus netral) dan unconditioned stimulus (stimulus
tak bersyarat) sehingga neutral stimulus menjadi conditioned
stimulus (respon bersyarat). Belajar kondisioning operan menekankan pada
hubungan antara respons dan konsekuensinya atau reinforcement (penguatan).
Jenis belajar yang ketiga adalah belajar kognitif, yang salah satunya adalah
belajar melalui observasi.
KEGIATAN
BELAJAR 2
PENERAPAN
PSIKOLOGI UNTUK LAYANAN PERPUSTAKAAN
Sumber
Semoga Bermanfaat
NB:
Untuk download file dari 4shared, anda harus mempunyai akun 4shared dan melakukan login sebelum memulai proses download
Untuk download file dari 4shared, anda harus mempunyai akun 4shared dan melakukan login sebelum memulai proses download
0 comments:
Post a Comment