Thursday, May 8, 2014

RINGKASAN MATERI MODUL PUST4418 - MANAJEMEN PENERBITAN MODUL 3


PUST4418 - MANAJEMEN PENERBITAN
Yosal Iriantara, 2012
Jakarta : Universitas Terbuka 

RINGKASAN MODUL 3 - PROSES MANAJEMEN PENERBITAN

KB 1 MENGELOLA SUMBER DAYA PENERBITAN
          Pada setiap organisasi termasuk yg menyelenggarakan penerbitan ada 3 komponen pokok yaitu struktur, budaya organisasi & sumber daya. Ketiganya saling terkait & berinteraksi shg membuat 1 organisasi berjln dgn baik & produktif.
          Perpust Nasional RI (1992:15)-dlm konteks perpust daerah- menyebutkan beberapa jns penerbitan yg disa dilakukan perpust daerah, yaitu buletin triwulan, brosur/pamflet, bibliografi terbitan tengah tahunan, accession list tengah thnan, katalogus induk tengah thnan & direktori perpust thnan.
A.    PERANGKAT MANAJEMEN DLM PENERBITAN
Penerbitan itu prosesnya akan bergantung pd tipe penerbitan yg dilakukan, krn akan ada variasi perbedaan diantara 1 tipe penerbitan dgn yg lain bergantung pd jenis/bntk terbitannya.
 Dlm visualisasi proses penerbitan diatas menunjukkan apapun olahan materi yg disusun pustakawan kemudian dibuat mjd naskah, tentu saja diserahkan pd redaksi penerbit. Peran redaksi adl memeriksa kelayakan terbit/tdk naskah tsb. Selanjutnya naskah diserahkan pd penyunting utk diperbaiki keslhan tulisannya, diefektifkan kalimat yg dipergunakannya & diperbaiki kalimat2 yg mungkin rancau. Beramaan dgn itu desainer membuat ilustrasi & desain smpulnya, setelah lengkap naskah kemudian diserahkan pd penulis lagi utk diperiksa,stlh penulis setuju naskah dikirm ke percetakan lalu didistribusikan.
Dlm proses tsb 5 atau 6 M mjd sumber daya manajemen akan berproses.
Disini penerbitan dilakukan utk menjlnkan slah satu kegiatan yg dilakukan perpustakaan yakni pelayanan pemberian informasi, menginat makin rumit & kompleksnya permintaan pengguna perpust dgn informasi yg semakin spesifik & mendlm namun kian beragam.
Keterkaitan pengelolaan 6M dgn manajemen strategis & manajemen mutu terpadu. Adapun manajemen mutu terpadu berusaha memberikan pendekatan bagi perpust utk bisa menyediakan pelayanan yg bermutu & memuaskan pengguna sbg kustomer perpust. Bila seluruh proses manajemen dilaksanakan scr bermutu maka kita sdh mengimplementasikan manajemen mutu terpadu.
Keterkaitan manajemen strategis dgn manajemenproses penerbitan bisa dilht dari sisi manajemen proses. Dlm manajemen proses ada manajemen proyek/kegiatan & manajemen tugas individual. Proyek yg dilakukan adl kegiatan penerbitan. Krn membutuhkan SDM maka akan ada pembagian tugas shg akan ada manajemen tugas individu, yg pada dasarnya akan membagi tugas siapa mengerjakan apa. Tugas masing2 biasanya disusun dlm job description namun dlm hal pelaksanaan kegiatan masing2 biberi tugas & batas wkt penyelesaiannya.
  
B.    PERKEMBANGAN MEDIUM PENERBITAN
Revolusi komunikasi stlh penemuan mesin cetak adl penemuan perangkat digital yg kemudian mengalami konvergensi, yaitu ant sistem komputer, sitem media & sistem telekomunikasi. Ini yg menandai era informasi. Perkembangan teknologi mempengaruhi pula kegiatan penerbitan. Banyak penerbit buku yg dlm buku terbitannya juga disisipkan CD yg isinya tdk lain adl isi buku yg diterbitkan scr konvensional. Bedanya ketika CD kita gunakan & kita online kan ke internet maka informasi mutakhir dr isi CD bisa kita peroleh, penulis memutakhirkan isi buku sesuai dgn perkembangan baru.
Para pengelola penerbitan  perpustakaan perlu memiliki pengetahuan & keterampilan tentang publikasi digital, krn publikasi digital memiliki sejumlah keuntungan, yaitu :
1.     Materi sajian bisa dimutakhirkan sepanjang waktu, sedangkan penerbitan konvensional pemutakhirannya hny bisa dilakukan manakala edisi baru diterbitkan.
2.     Biaya distribusi relatif murah, krn ditanggung oleh pengaksesyg hrs membayar biaya sambungan telp. Penerbitan konvensional biaya distribusi mjd tanggungan penerbitnya dgn diperhitungkan sbg biaya
3.     Memangkas proses produksi krn tdk memerlukan percetakan.
Wilson menunjukkan, meski dari isi & tujuan penerbitan konvensional & penerbitan digital sama, namun penerbitan digital memiliki karakteristik non buku yg membedakannya dr penerbitan konvensional, yaitu :
1.     Publikasi elektronik dpt diproduksi & disebarluaskan dgn sngat cepat.
2.     Bila membutuhkan ralat dgn segera, naskah elektronik dpt dimutakhirkan dgn segera
3.     Dpt dibuat src kolaboratif & interaktif yg melibatkan beberapa penulis.
4.     Dpt disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia tanpa memerlukan negosiasi hak cipta yg berbeda utk negara yg berbeda, tanpa biaya distribusi & cetak ulang.
5.     Penerbit tak perlu mengeluarkan biaya yg berkenaan dgn penjualan eceran krn tdk ada biaya utk perantara
6.     Bisa memperoleh data riset pasar yg penting dgn biaya sngt murah.
Namun kelemahan penerbitan elektronik adl :
1.     Hny bisa menjangkau sekelompok kecil dari kustomer/pengguna potensial.
2.     Menuntut akses yg menggunakan teknologi yg relatif maju
3.     Media yg digunakan tdk cocok utk bisa digunakan dimana saja & kapan saja, spt komputer mobile, notebook, atau perangkat lbh kecil/lbh besar lainnya
4.     Teknologinya menggunakan jml energi yg lbh besar dibanding jika kita membaca buku.
C.    STRUKTUR ORGANISASI PENERBITAN

Disini ada 2 divisi utama, yaitu :
1.     Divisi Redaksi, menangani aspek isi penerbitan, baik bersifat teks maupun grafis
2.     Divisi Usaha, menangani distribusi kalawarta & iklan/promosi yg memanfaatkan kalawarta.

3 fungsi utama dlm penerbitan konvensional yaitu redaksi, percetakan & distribusi/pemsaran. Bila menggunakan penerbitan digital, fungsi percetakan & distribusi dpt diganti oleh administrator teknologiinformasi yg menjlnkan kegiatan mencetak dlm bntk mengubah teks mjd format pdf atau HTML. Administrator IT jg menjlnkan peran sbg distributor yg menyebarluaskan penerbitan ke seluruh dunia.
D.    EFEKTIVITAS, EFISIENSI & PRODUKTIVITAS DLM PENERBITAN
Efektivitas & efisiensi tdk hanya dgn penggunaan dana melainkan penggunaan keseluruhan sumber daya organisasi utk menghasilkan sesuatu scr produktif & bermutu. Produktifitas akan berkaitan dgn efektivitas & efisiensi. Efektivitas berkaitan dgn penggunaan 6M scr tepat utk menghasilkan satu produk. Sedangkan efisiensi berarti scr tepat menggunakan dana yg tersedia dlm menghasilkan produk.
  
KB 2 PROSES TEKNIK PENERBITAN
          Ada 3 kegiatan kunci dlm proses penerbitan, yaitu pracetak, cetak & pascacetak.

          Alur pekerjaan penerbitan konvensional diawali dgn peneriman naskah, lalu dilakukan penilaian kelayakan oleh tim redaksi, biasanya mempertimbangkan kelayakan utk memperhatikan aspek kebahasan buku, peluang pemasaran, bidang keilmuan & reputasi penulisnya. Kemudian ada proses teknis berupa editing, setting ke dldm komputer, desain tata letak & memasukkan naskah kedlm format bukuutk dilakukan pemeriksaan kembalioleh penulis melalui proofreading, kemudian msk ke percetakan utk digandakan & dipasarkan.

          Perbedaan yg mendasr ant penerbitan konvensional & digital adl bila proses akhir penerbitan konvensional adl percetakan, maka dlm penerbitan digital yg dilakukan adl mengonversi/memindahkan dr format desain/format jadi ke dlm format elektronik. Krn adanya perbedaan tsb maka akan ada perbedaan dlm pelaksanaan fungsi2 manajemen penerbitannya.
A.    PROSES PRACETAK (PREPRESS)
1.     Penerimaan Naskah
Naskah yg diterima baik dlm bntk softcopy maupun hardcopy, dipelajari utk dinilai kelayakan penerbitannya. Bila tema/topiknya layak utk diterbitkan namun ada bagian informasi yg kurang/tdk berkaitan satu sama lain akan dikembalikan pd penulisnya utk disempurnakan. Naskah yg akan diterbitkan bisa diperoleh dgn cara aktif (ta penulis utk membuat tulisan dgn tema spt yg sdh kita tetapkan/ bisa juga ditulis oleh mrk yg berada dlm organisasi/tim penulisan) & pasif (menunggu penulis utk mengirimkan naskahnya).
Menurut Trim naskah yg diterima bisa dikategorikan mjd 3, yaitu :
a.     Fiksi, naskah yg berbasiskan imajinasi, spt novel atau cerpen
b.     Nonfiksi, naskah berdasarkan fakta nyata/data ilmiah,spt karya ilmiah, buku ilmiah
c.     Faksi, karya nonfiksi yg dikisahkan spt fiksi
2.     Penyunting naskah
Penyuntingan dilakukan krn ada kebijakan kebahasan yg ditetapkan penerbit yg mjd salah 1 karakter kebahasan penerbitnya. Rahardi menunjukkan beberapa masalah teknis kebahasan yg ditemukan dlm penyuntingan,a.l:
a.     Bukan....., tetapi. Krn kata bukan berpsangan dgn tdk sedangkan tdk berpasangan dgn tetapi
b.     Kata depan di, ke & dari
c.     Di mana
d.     Kata ganti
e.     Penulisan gelar
f.      Kata/ frasa yg diikuti dgn koma.
Rahardi juga menunjukkan model2 penyuntinganberkaitan dgn kesalhan bahasa, yaitu:
a.     Kesalahan kata, frasa & kalimat
b.     Kesalahan bahasa & gaya bahasa yg biasanya terkait dgn penggunaan kata scr berlebihan, shg mjd mubazir
c.     Kesalahan kebahasaan dlm teks, yg tampak a.l dlm penggunaan kutipan
Kegiatan dasar penyuntingan menurut Trimmeliputi :
a.     Pemakluman, membaca awal kemudian memaklumkan kebenaran naskah shg tetap sesuai dgn aslinya
b.     Perbaikan, memperbaiki naskah sesuai dgn gaya selingkung, EYD atau Kamus Besar BI, shg menjadi baik & benar
c.     Pengubahan, mengubah naskah pd tingkat struktur kalimat, struktur paragraf atau struktur outline shg lbh mudah dipahami & runtut
d.     Pengurangan, mengurangi bagian2 naskah yg dianggap tdk perlu/tdk relevan dgn naskah
e.     Penambahan, menambah bagian2 naskah yg dianggap perlu/relevan
3.     Desain Sampul & Isi
Sampul dgn tipografi yg menarik, desain yg bagus & warna-warni yg memikat tentunya akan membuat org tertarik krn kesan yg ditimbulkannya. Dalam membuat sampul pilihan tipe huruf & ukuran menentukan kenyamanan pembaca. Selain itu penempatan & pilihan huruf utk penulisan hal & footer yg mencantumkan judul buku & nama pengarang, yg mrpk bagian dr tata letak buku.
Utk buku tertentu biasanya selain tulisan ada ilustrasi gmbr, bagan, grafik atau foto yg dipergunakan utk membuat terbitan mjd tdk menjenuhkan krn isinya bkn hny deretan kata saja. Selain itu ukuran buku juga mjd bagian penting dr desain buku.
Pada penerbitan digital dipergunakan tata warna, huruf yg bertatawarna, utk menarik perhatian org agar mau membacanya.
4.     Cetak Coba/Proof
Mrpk hasil cetakan yg mirip dgn terbitan aslinya namun blm digandakan, krn mrpk bagian dr upaya memeriksa kembali apa yg sdh dilakukan. Kalau cetak coba pd penerbitan konvensional dilakukan pd medium kertas, pd penerbitan digital dilakukan dlm bntk spt aslinya di layar komputer namun msh offline utk didistribusikan scr online atau blm digandakan ke dlm CD.
Dari sisi manajemen penerbitan, cetak coba dipandang sbg slah satu instrumen pntg utk kendali mutu. Dgn menggunakan kriteria mutu sbg zero defect.
B.    PROSES PENCETAKAN
1.     Pembuatan Film
Setelah data diperiksa & dikoreksi penyunting, kemudian diolah utk selanjutnya dibuat printout. Hsl printout inilah yg mjd cetak coba, naskah ini akan dibuat mjd film, spt lembran film yg menggunakan pita seluloid. Film dibuat dgn cara memotret printout namun dlm ukuran bsr. 1 film terdiri dr 4 hal buku.
Film tadi digunakan utk membuat pelat yg mrpk lempengan yg terbuat dr pelat logam tipis yg dilapisi dgn resin peka cahaya. Seiring perkembangan jaman ditemukan alat direct-to-plate, yg berarti tdk lagi di buat film melainkan dr komputer lgsng di print pd lempengan logam tadi.
2.     Pencetakan
Umumnya kini yg dipergunakan dlm pencetakan adl mesin cetak offset. Pilihan pencetakan sgt ditentukan oleh brp eksemplar cetakan yg kita buat. Mana yg lbh efisien, di fotocopy atau dicetak.
3.     Penjilidan
Cara penjilidan tergantung pada ketebalan terbitan. Hal ini penting diketahui krn berkaitan dgn biaya produksi yg hrs kita perhitungkan manakala membuat perencanaan anggaran.
Utk penerbitan digital tdk ada proses penjilidan, krn materi yg diterbitkan tdk memerlukan penjilidan, melainkan cukup di upload.
C.    PROSES DISTRIBUSI
1.     Pemasaran
Dlm kegiatan pemasaran, komunikasi memegang peranan penting. Soemanagara menunjukkan ada 3  tahap dlm kegiatan komunikasi pemasaran, yaitu : menentukan segmen pasar, menentukan segmentasi dgn produk yg spesifik atau promosi tertentu, menetukan posisi produk sbg produk yg dpt memenuhi kebutuhan kustomer dgn cara yg berbeda.
2.     Tipe Distribusi
a.     Penjualan
Mrpk kegiatan distribusi produk pada pemakainya, yg paling lazim & bny dilakukan. Kelemahannya terbitan yg dijual tdk bisa didistribusikan dgn cepat.
b.     Pertukaran
Pertukaran terbitan cukup efektif utk bisa dgn cpt menyebarluaskan terbitan & memberi manfaat krn kita akan memperoleh tukaran terbitan dr perpust. Kelemahannya adl pertukaran blm tentu membuat terbitan kita dibaca.
c.     Diberikan cuma-cuma
Kelebiha distribusi gratis adl terbitan bisa dgn cepat terdistribusikan kpd pihak yg kita pandang pantas & hrs menerimanya. Kelemahannya mrk yg sebnrnya tdk memerlukan pun turut meminta pemberian cuma-cuma itu.
Pada penerbitan digital distribusi dilakukan dgn 2 cara:
1.     Dijual
2.     Disebarkan scr cuma-cuma


Download File PDF : Link 1 | Link 2

0 comments:

Post a Comment