PUST4418 - MANAJEMEN PENERBITAN
Yosal Iriantara, 2012
Jakarta : Universitas Terbuka
RINGKASAN
MODUL 2 - DUNIA PENERBITAN
KB 1
PUBLIKASI KARYA MANUSIA
Menurut Rogers, manusia menyampaikan
gagasannya pada org lain lwt komunikasi visual diawali sekitar 22.000 SM.
Sedangkan era komunikasi tertulis dimulai 4.000 SM saat bangsa Sumeria
menemukan huruf & mulai menuliskan hukum yg berlaku d lempengan tanah liat.
Di Cina dikembangkan alat cetak kayu mirip stempel oleh Pi Sheng. Di Korea
ditemukan huruf loga sbg pengganti
huruf dr tanah liat.
Rogers membagi pembabakan komunikasi
manusia mjd 4 babak utama :komunikasi tertulis; tercetak; telekomunikasi & interaktif.
Namun ada juga yg meringkas mjd 3 : komunikasi lisan; tertulis & digital.
A.
NILAI TAMBAH
ISI PENERBITAN
Penerbitan mrpk proses pemberian
nilai tambah atas bahan baku yg dijadikan isi terbitan. Nilai tambah pada
dasarnya bisa dilihat dari 5 nilai dasar, yaitu :
1.
Nilai logis,
isi informasi yg diterbitkan memberikan kebenaran scr rasional & bertindak
pula scr rasional kpd pembacanya.
2.
Nilai etis,
isi informasi yg diterbitkan memberikan makna & memperdalam ketaatan &
perilaku etispd pembaca.
3.
Nilai estetis,
isi informasi yg disampaikan mendorong perkembangan apresiasi & perilaku
etis pd pembacanya.
4.
Nilai
teologis, nilai gunadr isi informasi, spt menambah kecerdasan, memperluas
wawasan,dst yg bermanfaat utk meningkatkan kualitas kehidupan.
Nilai tambah isi terbitan
hendaknya menjadi acuan dlm mempertimbangkan penerbitan, krn nilai tambah yg
menentukan kebermaknaan terbitan. Krn nilai tambah yg dikandung terbitan itulah
maka kegiatan penerbitan sering dikaitkan dgn soal idealisme.
B.
MAKNA
PUBLIKASI BAGI PERKEMBANGAN PERADABAN
Revolusi bsr dlm dunia informasi
terjadi thn 1455,yakni penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg, yg digunakan pertama kalinya utk mencetak 200
eks Kitab Injil, yg kemudian tercatat dlm sejarah sbg revolusi komuniksai dlm
peradaban manusia.
Briggs & Burke menunjukkan
beberapa dampak perkembangan percetakan pd peradaban manusia, misalnya koran yg
memberikan sumbangan kpd pembentukan kesadaran nasional dgn memperlakukannya
pembaca sbg publik nasional.
Di Asia , mesin cetak sdh digunakan
sejak abad 8, khususnya di Cina & Jepang. Kalau mesin cetak Gutenberg
menggunakan lempengan logam yg terilhami dr mesin pemeras anggur di Rhineland,
mesin cetak Cina & Jepang menggunakan blok2 kayu spt stempel. Mesin yg
serupa dgn Gutenberg dikembangkan di Korea abad ke 15.
Filsuf Inggris termasyur, Francis
Bacon menyebtkan penerbitan/percetakan bersama dgn penemuan mesiu & kompas
mrpk trio yg “mengubah keadaan negara & wajah sgl sesuatu di muka bumi”.
Dampak penerbitan menurut Samuel Hatlib” seni percetakkan akan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan sedemikian rupa, sehingga org2 biasa krn mengetahui hak &
kebebasan mrk tdk mau lagi diperintah dgn cara penindasan.
DeFleur & Dennis “penerbitan
buku ini blm dipandang sbg bagian dr perkembangan sosial yg kebutuhan akan hsl
terbitannya berkembang sejalan dgn pembukaan universitas2, perubahan dlm
kehidupan beragama serta perkembangan ilmu pengetahuan & kesusastraan.
Di Amerika 3 kota yg menjadi pusat
kegiatan penerbitan yaitu New York, Boston & Philadelphia. Para pengkaji
sejarah penerbitan melihat ada 3 hal yg dipengaruhi & mempengaruhi dunia
penerbitan, yakni pendidikan, agama & perkembangan pemikiran manusia.
C.
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI & MEDIUM PUBLIKASI
Komunikasi digital memungkinkan
penyimpanan, penelusuran & penemuan kembali informasi dilakukan dgn mudah
& cepat. Perkembangan medium publikasi melahirkan fenomena cornucopia yg artinya
keberlimpahan/banjir informasi.
KB 2
KATEGORI PENERBITAN
A.
TIPE
PENERBITAN & KEBUTUHAN PENGGUNA
Menurut Harrison & Oates, perpustakaan skr ini sdh mnjd bagian dari
“industri komunikasi”, dgn memberikan layanan informasi yg dibutuhkan dlm
industri tsb. yusuf mengurai fungsi yg berkaitan dgn informasi ini dgn
mengaitkannya pd tugas & kedudukan perpustakaan.
Harrison
& Oates menunjukkan 7 kebutuhan & penerbitan/tipe publikasi
yg dilakukan perpustakaan, yaitu panduan
pembaca, daftar bacaan, daftar koleksi baru, poster, ulasan/resensi buku,
terbitan berkala & sejarah lokal-pamflet-kalawarta. Tipe publikasi yg
dikembangkan adl tipe publikasi yg berkaitan dgn kebutuhan utk memberikan
pelayanan yg sebaik-baiknya pd kustomer perpustakaan. Pentingnya penyediaan
akses thdp semua koleksi ilmu pengetahuan dan teknologiyg dimiliki perpustakaan
tentunya disadari oleh para pustakawan. Oleh sebab itu penerbitan bibliografi
yg berisi perekaman sistematis & lengkap atas keberadaan & tempat bahan
pustaka disimpan mjd penting (Yusuf). Bibliografi mjd jembatan ant pengguna
& perpustakaan.
B.
PENERBITAN
BERKALA
Penerbitan berkala mrpk bagian dr
penerbitan serial yg diberi batasan sbg slh satu bntk penerbitan dgn judulnya
sendiri, mengandung beberapa artikel yg ditulis lbh dr seorg penulis &
diterbitkan dgn selang waktu tnt yg kurang dr 1 thn tanpa ditetapkan seblmnya
kapan penerbitan trakhir akan terbit. Contoh majalah, surat kabar, jurnal
ilmiah atau terbitan akademis. Penerbitan berkala bisa dilakukan dgn berbagai
medium,spt kertas sebagimana penerbitan konvensional/medium digital.
Tipe penerbitan berkala adl :
a.
Kalawarta/newsletter
Kalawarta sbg slh satu terbitan
perpust dimaksudkan sbg media komunikasi ant perpust dgn anggota2nya. Kandungan
isinya lbh bny bersifat informatif.
b.
Bibliografi
Penyusunan bibliografi lbh berat
dibanding kalawarta, krn hrs melakukan penelitian utk menginventarisasi
buku/artikel terkait dgn tema bibliografi yg ditulisnya, menelusuri prosiding
seminar utk mengetahui topik2 yg relevan dgn apa yg tlh dilakukan.
c.
Laporan
Tahunan
Laporan tahunan disini lbh
bermakna pertanggungjawaban perpustakaan kpd para stakeholder-nya, lbh mrpk laporan yg akan disampaikan kpd
kustomernya.
C.
PENERBITAN
NON-BERKALA
Menurut UNESCO 1992, terbitan
non-berkala adl satu karya yg diterbitkan semuanya pd waktu yg sama atau
berdasarkan volumenya baik dgn interval wkt yg tak tertentu, namun tetap pd
rentang wktu 1 thn atau lbh. Kategori penerbitannya adl :
a.
Buku, yg
didefinisikan sbg publikasi tercetak non-berkala dgn jml hal tdk kurang dr 49
hal di luar sampul
b.
Pamflet,
penerbitan tercetak nonberkala dgn jml hal tdk kurang dr 5 & tdk lbh dr 48 hal
di luar sampul
Apapun yg melalui proses cetak dgn jmlh hal spt yg
dikemukakan diatas bisa dikategorikan sbg penerbitan non berkala.
Definisi di atas kmudian
disempurnakan thn 1964 yg kemudian mjd definisi standar yaitu “buku adl
penerbitan tercetak nonperiodik yg berisi setdknya 49 hal, diluar sampul,yg
diterbitkan di 1 negara & bisa diperoleh publik”
Setelah 40 thn Wischenbart &
Ehling(2009) menulis “Definisi UNESCO thn 1964 tak mengacu pd smua terbitan
digital, juga tdk mengacu pd pertumbuhan naskah2 yg dipublikasikan krn adnya
layanan dicetak sesuai permintaan, padahal keduanya mendorong cukup kuat
penambahan jmlh judul yg diterbitkan di 1 negara”.
0 comments:
Post a Comment